RADARSEMARANG.COM, Salatiga – PDAM Salatiga segera membuka usaha produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Direncanakan pada Juni ini proses awal usaha tersebut sudah mulai berjalan.
Direktur PDAM Salatiga Samino menjelaskan, dari hasil studi tiru ke PDAM Kabupaten Sleman dan PDAM Kota Yogyakarta, ternyata rata-rata PDAM yang menjalankan usaha AMDK menggunakan sistem maklon atau kerjasama dengan produsen air kemasan. Dari segi risiko lebih ringan daripada produksi sendiri.
“Modal yang dibutuhkan sekitar 450 juta untuk sistem maklon. Rencana mulai bulan Juni kami sudah melangkah. Selanjutnya untuk proses izin maklon estimasi waktu yang dibutuhkan kurang lebih 9 bulan,” papar Samino saat memberikan laporan pada Penjabat Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi.
Sinoeng memberikan persetujuan terkait rencana yang akan dilakukan oleh PDAM Kota Salatiga. Untuk pemilihan mitra otorisasi manajemen.
“Kuasa pengguna modal (KPM) tidak akan menunjuk terkait mitra kerja, saya hanya akan meminta mengkaji mana yang memberikan keberpihakan berkelanjutan. KPM hanya amin, Direktur PDAM, dengan pengawas nanti yang akan melakukan pematangan dan penentuan mitra,” ungkap Sinoeng.
Sinoeng memberikan mandat kepada manajemen dan Dewan Pengawas untuk melakukan penanaman bisnis, keputusan menentukan mitra bisnis didasarkan dari studi empiris hasil studi yang dilakukan, dan diberikan keputusan manajemen untuk menentukan mitra usaha.
Asisten II BPH Pramushinta juga memberikan masukan terkait rencana pendirian usaha AMDK. “Dalam pembuatan kemasan harus ada ciri dan tidak bisa dipalsukan, rasa air juga menjadi alasan dipilihnya mitra, kualitas kemasan juga harus baik, pada hitungan awal perencanaan jangan sampai rugi,” ujar Pramushinta. (sas/ton)