RADARSEMARANG.COM, SALATIGA – Aksi Stop Bullying (perundungan) menjadi ikhtiar bersama untuk terus digaungkan di semua kegiatan. Baik sekolah maupun di masyarakat. Hal tersebut penting agar tidak meninggalkan trauma di masa tua nantinya.
Pj Wali Kota Sinoeng N Rachmadi mengatakan aksi stop bullying harus terus kita upayakan dan sosialisasikan terus menerus. Karena dampaknya sangat besar bagi psikis korban.
“Saya berkeinginan dari Periswara ini, baik Dinas Pemuda Olahraga, Dinas Pendidikan atau siapapun, tolong untuk mengambil inisiatif. Kalau perlu dari Kota Salatiga kita akan adakan duta Anti Bullying, dimana duta ini boleh siapapun, umum atau pelajar sekolah. Sehingga bagaimana persepsi orang terutama anak baik di masyarakat terhadap konsep bullying terhadap dampak di masa tua,” kata Sinoeng saat memberi sambutan di hadapan siswa siswi dan guru dalam acara Be a Buddy, Not a Bully yang digagas oleh Periswara (Persatuan Istri Wakil Rakyat) Kota Salatiga, di Pendopo Bung Karno. Menurutnya,.
Dalam kesempatan itu, disematkan Pin Anti Bullying kepada perwakilan pelajar sebagai bukti gerakan bersama dalam upaya untuk mencegah aksi bullying atau perundungan. Sinoeng juga berkeinginan untuk mencari duta Anti Bullying bagi kota Salatiga. Hal tersebut juga akan kita lombakan.
“Duta Anti Bullying dari Salatiga, ini Saya tunggu, mumpung akan banyak momentum seperti hari jadi kota Salatiga, hari kebangkitan, hari 17 Agustus, bulan Pancasila. Momentum ini bisa kita jadikan sebuah deklarasi sebagai sikap kita untuk stop bullying dimanapun tempatnya, sehingga akan berguna untuk membumikan Pancasila dalam tindakan dan teladan,” ujarnya. (sas/fth)
