RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Dosen Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melaksanakan sosialisasi Portal Informasi Terpadu (PintarUMKM) Rabu (08/02/2023) di ruang rapat Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) kota Salatiga. Sebanyak 11 perwakilan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kota Salatiga mengikuti kegiatan ini.
Tim yang terlibat dalam kolaborasi riset ini yaitu Dosen FTI UKSW, Nina Setiyawati, Dwi Hosanna Bangkalang, dan Suprihadi, serta melibatkan lima mahasiswa dari FTI UKSW dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (fiskom) UKSW.
Nina Setiyawati selaku dosen FTI UKSW dan Agung Hendratmiko, selaku Plt Kepala Dinas Koperasi UKM Salatiga terlibat sebagai pembicara dalam kegiatan sosialisasi aplikasi yang bertujuan untuk ketertiban administrasi pelaku UMKM Kota Salatiga, sinkronisasi dan integrasi data, meningkatkan pelayanan, menyajikan laporan dengan cepat dan akurat, meningkatkan pemasaran produksi UKM, dan etalase digital ini.
Nina Setiyawati mengungkapkan tentang peranan, keunggulan dan cara mengoperasikan portal PintarUMKM sebagai inovasi pemberdayaan UMKM Kota Salatiga. Selain UMKM, sasaran pengguna portal PintarUMKM adalah masyarakat dan admin DinKopUKM. Keberhasilan PintarUMKM dalam pengelolaan dan pemberdayaan UMKM membuahkan penghargaan nasional berupa bronze champion Inovasi Pemberdayaan UMKM tingkat nasional dalam ajang Government Entrepreneurial Marketing Awards (GEMA) pada tanggal 8 Desember 2022.
Kolaborasi ini merupakan langkah konkret FTI UKSW untuk mengakomodir pengembangan ekonomi berbasis inovasi sehingga UMKM yang berada di Salatiga lebih memiliki daya saing dan dikenal secara global. Penerapan aplikasi PintarUMKM menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Koperasi UKM. PintarUMKM sebagai bentuk inovasi pelayanan kepada UMKM yang mudah diakses, reliabel dan informatif.
Sementara itu, tugas Dinas Koperasi UKM dalam mewujudkan data UMKM yang terintegrasi se- Indonesia, namun belum terlaksana. Hal ini diungkapkan Agung Hendratmiko dalam sambutannya yang juga menyatakan pentingnya tata kelola data informasi terpadu UMKM yang terintegrasi melalui digitalisasi dengan penerapan aplikasi dan melakukan kolaborasi dengan instansi, salah satunya UKSW.
“Salah satu tugas utama kita adalah mendata jumlah UMKM yang nantinya akan terintegrasi se-Indonesia. Mulai tahun ini seharusnya ada data UMKM namun belum terlaksana. Secara tata kelola dari dinas sendiri masih berkoordinasi dengan perijinan untuk membuat data. Rencana ke depan karena data kita akan berbasis elektronik maka dengan adanya PintarUMKM ini menjadi solusi mengatasi kendala yang dialami saat ini,” ujarnya.(sas/bas)