RADARSEMARANG.COM, SALATIGA – Kemeriahan terasa dalam pelaksanaan wisuda pertama UIN Salatiga.
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga Prof Zakiyuddin banyak berpantun dalam memberikan sambutan dalam wisuda pertama UIN di auditorium dan student centre kampus.
“Mentari bersinar di pagi hari. Panasnya membuat hangat seluruh badan. Berbahagialah yang wisuda hari ini. Masuk kuliah IAIN lulus jadi UIN,” papar Zakiyuddin saat mengucap pantun pertamanya disambut tepuk tangan seluruh hadirin.
Lebih jauh, ia meminta maaf karena adanya penundaan pelaksanaan wisuda berkait peralihan status dari IAIN menjadi UIN. Ia berharap agar ilmu dan ketrampilan yang diperoleh para winisuda bermanfaat.
“Meski sudah punya ilmu, harus seperti padi. Semakin berisi semakin merunduk. Jangan berhenti di S1, jangan putus belajar. Sekolah boleh putus tetapi belajar tidak boleh putus. Pendidikan itu seumur hidup,” terangnya.
Ketua panitia wisuda Prof Saerozy menjelaskan, penundaan wisuda dilakukan mengingat proses transformasi dari IAIN dan UIN memang cukup panjang. Sehingga mahasiswa yang lulus telah mempunyai dasar lembaga yang kuat.
Wisudawan terbaik yakni program Sarjana PAI Alif Jihan Kusuma Putra dengan IP 3.92, BSA Asti Yuliasanti IP 3.91, Tadris Bahasa Inggris Nurya Indah 3.92, Pendidikan Guru MI Ratna Liviani 3.88, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Nanik Pujiastuti 3,86.
Tadris IPA Fikri Ahmad Kamal, 3.89, Tadris Matematika Maulina Rofilia, 3.91, BK Pendidikan Islam Febri Lestari, 3,94, Prodi Sejarah Peradaban Islam, Lutfiana Candra 3.81.
Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir, Putri Ambarwati, 3.92, Ilmu Hadis, Shela Amalia, 3.88; Bahasa dan Sastra Arab, Dina Safira, 3.88, Aqidah dan Filsafat Islam, M.Naufal Nabila 3.77;
Kemudian S2 PAI Abdul Wahid Ulya, 3.89, S2 Pendidikan Guru MI, Alfarobi Brilian Fikri, 3,91dan S2 Ekonomi Syariah Faiz Abdillah, 3.93. (sas/zal)
