RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Berkait perkembangan situasi kamtibmas di Kota Salatiga, jelang pelaksanaan Ibadah Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, sejumlah gereja di sterilisasi.
Giat dilakukan Sat Samapta Polres Salatiga yang dipimpin oleh Kasat Samapta AKP Asikin dengan mengerahkan anjing pelacak dari Unit K-9 yang mempunyai spesialisasi bahan peledak.
Kapolres Salatiga AKBP Indra Mardiana turut terjun langsung memimpin pelaksanaan sterilisasi. Kapolrrs meyatakan bahwa pelaksanaan sterilisasi atau pemeriksaan di gereja adalah sebagai bentuk pencegahan terhadap potensi tindak kejahatan, khususnya yang terkait dengan aksi terorisme dengan bahan peledak.
“Jadi sterilisasi ini adalah tindakan preventif dari aparat Kepolisian guna memastikan keamanan dan kenyamanan pada saat umat Kristiani melaksanakan Ibadah”, jelas AKBP Indra Mardiana.
Dijelaskan dia, seluruh gereja yang ada di Kota Salatiga telah ditempatkan personil untuk melaksanakan pengamanan. Sterilisasi ini sebagai bentuk dukungan untuk mewujudkan keamanan dan kenyamanan pada saat perayaan natal.
Dari hasil pemeriksaan dan sterilisasi yang dilakukan di beberapa Gereja semuanya aman. Diantara Gereja Eklesia di Jalan Osamaliki dan Gereja Bethany Jalan Jend Sudirman dan gereja lainnya yang telah disterilisasi.
“Untuk potensi gangguan kamtibmas maupun aksi kejahatan yang dapat membahayakan jemaat yang akan melaksanakan ibadah dapat kita sampaikan tidak ada, semuanya aman”, jelas AKBP Indra Mardiana.
Sasaran sterilisasi adalah benda mencurigakan dan dinilai membahayakan bagi keselamatan. Selanjutnya gereja yang sudah disterilisasi kemudian pengamanannya diperketat baik oleh pengamanan pihak dalam maupun dari aparat keamanan yang telah terploting di Gereja.
Polres Salatiga menerjunkan setidaknya 500 personil untuk melaksanakan pengamanan Ibadah Nataru, dan juga dibantu dari rekan TNI, Satpol PP, dan Banser. Serta Ormas lainnya yang peduli terhadap Keamanan Kota Salatiga.
“Dengan sistem pengamanan ini diharapkan masyarakat khususnya umat Kristiani yang menjalankan Ibadah Misa Batal dapat merasa aman dan nyaman, khusyuk dalam beribadah, kemudian masyarakat lainnya juga dapat beraktifitas dengan aman dan lancar,” tutup AKBP Indra Mardiana. (sas/bas)