RADARSEMARANG.COM, Salatiga – 21 kelompok etnis mahasiswa dan ratusan mahasiswa baru (maba) UKSW memeriahkan Pagelaran Budaya Indonesia (PBI) UKSW di lapangan Sepak Bola. Sebagai salah satu ajang memperkenalkan keragaman etnis di kampus kepada maba dan menegaskan posisi Salatiga sebagai kota toleran.
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Andeka Rocky Tanaamah mengatakan, di Salatiga merupakan daerah dengan etnis, suku dan ras yang beragam. Bicara kita Indonesia, berarti kita harus menerima perbedaan, keragaman, dan mau belajar satu dengan yang lain. “Sebagai bagian dari UKSW dan Salatiga, mari kita tunjukkan kita cinta damai dan selamat datang di kota ini, nikmati kota ini sebagai kota tertoleran,” kata Andeka Rocky.
Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Noegroho Rachmadi menyampaikan apresiasinya kepada UKSW karena menyelenggarakan kegiatan PBI sebagai bentuk merawat Indonesia dalam kebhinekaan. Berbagai kuliner dari 21 etnis yang ada di UKSW disuguhkan semalam. Beberapa diantaranya adalah papeda dan ikan kuah kuning, ikan arsik, ikan garam, pisang santan, empek-empek, singkong atau kasbi rebus dan goreng serta berbagai olahan ikan, sambal dan juga kopi.
Koordinator acara PBI Tahun 2022, Fredrik Hallatu mengungkap PBI kuliner mengangkat tema sambal dan kopi. Berbagai jenis sambal seperti Dabu-dabu dengan potongan tomat dan cabai yang menjadi unsur utama dibawakan kelompok etnik asal Sulawesi Utara, Cincalo yakni sambal berbahan dasar udang yang difermentasi dicampur bawang merah, cabe merah, dan jeruk sambal dari Kalimantan. “Dua hari ada kulineran dan tarian dan band dari 21 etnis,” tambahnya.
PBI bertambah meriah dengan penampilan sekitar 760 maba UKSW. Dibalut kostum berwarna putih dan juga kain jarik, maba menyuguhkan Tarian Nusantara diiringi medley sejumlah lagu daerah. Suasana semakin meriah dengan penampilan flash mob 600 maba. (sas/fth)