RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Sejumlah penghuni Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Cabean meminta keringanan pemkot. Pasalnya, di akhir masa tinggal, mereka belum bisa pindah dikarenakan kondisi ekonomi mereka.
“Kami sudah tinggal tiga periode atau sembilan tahun. Seharusnya memang dua, tetapi saat itu ada kebijakan hingga menambah satu periode,” jelas Simanjuntak, koordinator warga saat ditemui wartawan usai mediasi dengan pengelola rusunawa.
Dijelaskan dia, ia mengakui jika masa tinggal di rusunawa sudah habis. Hanya saja, ia meminta keringanan kepada pemkot, melalui pengelola untuk bisa memperpanjang hingga akhir tahun.
“Dalam masa ini, kami akan berusaha mencari tempat tinggal baru. Semoga itu bisa di ijinkan,” harap pria yang kesehariannya bekerja sebagai driver ojek online.
Sementara itu, kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (PKP) Kota Salatiga Eny Endang Surtiani menegaskan, pihaknya hanya bisa memberikan kelonggaran untuk pindahan. Setidaknya satu bulan. Ada 11 penghuni yang sudah melebihi masa tinggal. Dari jumlah tersebut, lima diantaranya sudah sepakat pindah.
“Mereka sudah mendapatkan kelonggaran dengan menempati hingga tiga periode. Padahal aturannya adalah satu kali periode dan bisa diperpanjang satu kali. Atau maksimal enam tahun,” jelas Enny. Jika setelah diberi kebijakan belum juga pindah, ia menyerahkan sepenuhnya kepada satpol PP selaku penegak perda.
Sementara sekretaris Dinas PKP Ali Eko menambahkan bahwa rusunawa diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Disewakan sangat murah, yakni kisaran Rp. 110 – 180 rb. Air bersih masih gratis.
“Tujuannya adalah, para penghuni bisa menyisihkan penghasilan mereka dan saat selesai periode disini bisa membeli rumah sendiri,” jelasnya. Selain itu, daftar tunggu penghuni rusunawa sangat banyak yaitu 41 keluarga. Di rusunawa cabean terdapat dua tower dengan total 196 rumah. (sas/bas)
