22.8 C
Semarang
Tuesday, 30 September 2025

12.913 Anak di Salatiga Jadi Target Imunisasi

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Salatiga  – Puluhan warga mendatangi Puskesmas Sidorejo Lor pada Senin (1/8) pagi. Mereka mengajak anaknya guna mendapatkan imunisasi. Suasana ceria dan tangis anak mewarnai suasana tempat imunisasi.

Di Salatiga, sebanyak 12.913 anak menjadi target pemberian imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) Tahap 2. Kegiatan dilaksanakan pada Bulan Agustus 2022.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Prasit Al Hakim mengungkapkan, 12.225 anak usia 9 hingga 59 bulan akan menjadi sasaran Imunisasi MR (Measles dan Rubella) dan 688 anak usia 12 sampai 59 bulan yang belum lengkap imunisasinya sebagai sasaran Imunisasi Kejar.

“Banyak kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, termasuk kejadian luar biasa (KLB) campak, rubella, dan difteri di beberapa daerah,” jelas Prasit.

Pj. Wali Kota Salatiga, Sinoeng N. Rachmadi, memulai Pencanangan BIAN di Kota Salatiga, pada Kamis (28/7/22), di Pendopo Bung Karno. Sinoeng menuturkan, keberhasilan dalam mewujudkan negara berdaulat, tangguh, dan disegani, sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, yang dimulai sejak bayi masih dalam kandungan, setelah lahir, ketika masa kanak-kanak, hingga masa dewasa.

Namun selama pandemi COVID-19, telah terjadi penurunan cakupan imunisasi akibat ketakutan orang tua tertular COVID-19 di posyandu atau fasyankes lainnya. Ditambah pula dengan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan juga kekhawatiran tenaga kesehatan terpapar COVID-19 saat pelayanan imunisasi.

”Saya berharap agar seluruh masyarakat Kota Salatiga dapat mendukung dan berperan dalam menyukseskan Bulan Imunisasi Anak Nasional di Kota Salatiga. Ajak semua anak datang ke pos pelayanan imunisasi terdekat, guna memperoleh imunisasi MR. Untuk yang belum lengkap imunisasinya agar segera melengkapi,” harap dia.

Melalui kegiatan BIAN ini, diharap kekebalan masyarakat terbentuk, sehingga pada akhirnya bisa mencapai eliminasi Campak-Rubela, mempertahankan status Indonesia Bebas Polio, mempertahankan eliminasi tetanus pada ibu hamil dan bayi baru lahir, serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis.(sas/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya