RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Dalam puncak perayaan HUT Kota Salatiga jatuh di tanggal 24 Juli besok, seluruh pejabat struktural harus menggunakan angkot (Angkutan Kota) untuk menuju ke lokasi upacara perayaan. Selain itu seluruh pejabat juga harus menggunakan baju adat dari daerah nusantara.
Hal ini disampaikan oleh PJ Wali Kota Salatiga, Sinoeng Noegraha Rachmadi, bahwa kebijakan tersebut nantinya bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Dikarenakan untuk transportasi umum seperti angkot, dokar, ataupun transportasi tradisional lainnya sudah mulai tenggelam eksistensinya.
“Saat puncak perayaan hari jadi seluruh pejabat tidak boleh menggunakan kendaraan pribadi menuju lokasi upacara. Harus menyewa angkutan umum,” ujarnya.
Selain itu nantinya pejabat sekaligus PJ Wali Kota akan menggunakan baju adat nusantara dari Sabang sampai Merauke. Sehingga nantinya dalam upacara tersebut menjadi rangkaian Kebhinekaan dan warna-warni Indonesia.
“Itu juga selaras dengan tema bahwa Kota Salatiga penuh dengan keberagaman didalamnya dengan satu tujuan,” katanya.
Tujuan tersebut sejalan dengan tema yang akan diusung pada hari jadi Kota Salatiga yang ke-1272 yakni “Satu Jua”. Tema tersebut terdengar seperti bahasa daerah di Indonesia bagian timur. Namun dibalik tema tersebut merupakan singkatan umur dari Kota Salatiga itu sendiri. Yakni “Satu Dua Tujuh Dua”.
Selain itu nantinya akan ada kirab yang berlangsung setelah upacara hari jadi dilaksanakan. Kirab tersebut diikuti oleh seluruh pejabat struktural termasuk PJ Wali Kota beserta jajarannya. Masyarakat dan kelompok kesenian daerah pun ikut berpatisipasi.
“Nanti kita akan berjalan kaki melakukan kirab dengan menggunaka baju adat dan banyak kesenian yang ditampilkan didalamnya,” tambahnya.
Sinoeng menambahkan puncak acara perayaan HUT Kota Salatiga akan dilaksanakan Panggung Kilau Raya Salatiga yang dilaksanakan di TWSS (Taman Wisata Sejarah Salatiga). Yang akan disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi Indonesia dan dihadiri oleh artis ibukota. Tidak hanya itu pihak pemkot nantinya akan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk upaya pencegahan penularan Covid-19.
“Kita juga akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, rumah sakit dan puskesman untuk membuka layanan kesehatan khususnya vaksinasi booster untuk masyarakat yang belum,” pungkasnya. (nun/bas)