RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Sektor perekonomian di Salatiga dipastikan bakal tumbuh tujuh persen tahun ini. Salah satunya dengan semakin banyaknya pelaku UMKM mengenal dunia digital. Sebab, ekonomi akan bergeser ke ekonomi digital.
“Dengan semakin banyaknya lahir talenta kreatif, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital,” kata Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Dr. Nursodik Gunarjo, M. Si., saat Salatiga Expo Hybrid 2022 di Taman Wisata Sejarah Salatiga.
Peserta Ngopi bareng di Monpers adalah OPD, kepala sekolah, guru, siswa, dan masyarakat. Gunarjo mengemukakan ekonomi akan bergeser ke ekonomi digital. Belajar krisis 1998 penyokong ekonomi tetap tumbuh adalah UMKM. Bahkan Industri besar pasar global kelimpungan saat pandemi. “Tapi UMKM memiliki ketahanan sangat luar biasa saat menghadapi guncangan, karena sudah terbiasa dengan masalah,” ungkapnya.
Yulianto mengatakan, meski pandemi Salatiga belum pernah menutup pasar. Ini komitmen untuk tidak menghentikan perekonomian. Bahkan saat pandemi pelaku usaha kecil tumbuh dari 11 ribu menjadi 23 ribu UMKM. Contohnya Naruna, semula pekerjanya 3 orang saat pandemi menjadi 150 orang lebih dan sebulan omzet 700 juta. “Produk keramiknya juga sudah export ke 14 negara. Mereka memanfaatkan digital, dan mereka sekarang diberi kepercayaan untuk mengajarkan sistem pemasaran digital tersebut kepada UMKM lain di Salatiga,” tambah Yuliyanto.
Salatiga Nasional Hybrid Expo memperkenalkan dan mempromosikan kepada dunia tentang berbagai prestasi, ekonomi kreatif, produk wisata, bisnis, industry, perbankan, UMKM, dan pariwisata di Salatiga. Sehingga akan semakin banyak masyarakat yang mengenal Kota Salatiga, tertarik untuk berwisata dan berinvestasi di Kota Salatiga. (sas/fth)