RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Salatiga mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng curah. Jika ada, harganya pun mahal dan sulit laku.
“Minyak goreng curah sekarang langka. Hampir sepekan ini susah dicari,” kata Yanti, seorang pedagang minyak goreng di Pasar Raya I Salatiga.
Yanti menuturkan, dirinya kulakan minyak goreng curah dari salah satu distributor di Salatiga. Namun sudah satu pekan belakangan ini, distributor tersebut tidak memiliki stok minyak goreng curah. “Karena tidak ada barang, akhirnya sekarang saya tidak lagi jualan minyak goreng curah,” ujarnya.
Ditanya terkait penyebab kelangkaan minyak goreng curah, Yanti mengaku tidak mengetahuinya. “Saya tidak tahu sebabnya, kenapa minyak curah sekarang langka. Setiap saya ke distributor, selalu kosong dan distributor pun tidak bisa memberikan kepastian kapan minyak goreng curah ada lagi,” ucapnya.
Pedagang minyak goreng curah lainnya, Nining, 35, membenarkan bahwa minyak goreng curah saat ini menjadi barang langka. Menurutnya, kelangkaan minyak goreng sudah berlangsung sekitar satu pekan ini.
“Karena langka, saya juga tidak jualan minyak goreng curah. Kalau minyak goreng kemasan ada stoknya. Harganya Rp 25 ribu per liter,” ucapnya.
Pedagang lainnya, Anik, menuturkan, harga beli minyak curah mencapai Rp 24.500 per kilogram. Jika dijual, ditambah ongkos plastik dan susut berat, maka harga bisa mencapai Rp 26 ribu per kilogram. Satu kilogram setara 1.2 liter. Sementara harga minyak goreng kemasan harga kisaran Rp 25 ribu.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Adji mengaku tidak mengetahui perkembangan minyak goreng di pasaran saat ini.
“Saya baru diklat di Semarang. Tidak tahu perkembangan (minyak goreng curah) saat ini. Coba hubungi Plh,” ucapnya. (sas/zal)