28 C
Semarang
Saturday, 21 December 2024

Maria Tak Takut Hidup Berdampingan dengan Penderita Covid-19

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir masih terus menyebabkan kekhawatiran pada masyarakat. Tak sedikit masyarakat yang justru menjauh dan mengganggap mereka yang terkonfirmasi positif sebagai orang yang harus dihindari.

Ketakutan tersebut tak lain disebabkan minimnya informasi yang didapat mengenai pencegahan dan penanganan virus yang tengah melanda berbagai negara di seluruh dunia ini.

Akhirnya tidak sedikit masyarakat yang kemudian menjadi tak jujur saat mengetahui bahwa dirinya terpapar Covid-19 karena takut mengalami penolakan di masyarakat.

Ketakutan saat terkonfirmasi positif Covid-19 ini salah satunya sempat dirasakan oleh Evelyn Febrian, mahasiswi asal Tangerang yang saat ini tengah berkuliah di kampus Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga. Harus menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar Covid-19. Tidak pernah terbayangkan di benak Evelyn sebelumnya.

Jauh dari keluarga membuat Evelyn cukup ketakutan ketika mendapati hasil tes swab antigennya positif.

“Awalnya bingung, apa yang harus saya lakukan. Usai mengetahui hasil tes swab positif, saya lantas memberi tahu Ibu kos dan teman-teman satu kos. Tidak seperti yang saya bayangkan, Ibu pemilik kos justru meminta saya isoman di dalam kamar. Ibu dan teman-teman satu kos juga menyuplai kebutuhan saya seperti vitamin dan makanan,” tutur Evelyn saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (11/3).

Perhatian tulus yang diberikan oleh pemilik indekos tempat Evelyn tinggal membuatnya tenang dan merasa aman. Meskipun jauh dari keluarga namun memperoleh perhatian dari lingkungan indekos membuat mahasiswi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) ini membuatnya bersyukur dan tidak merasa terasingkan.

Bahkan dalam kondisi darurat dan harus dilarikan ke UGD Rumah Sakit pun dirinya didampingi oleh pemilik  kos tempatnya tinggal.

“Suatu malam tiba-tiba saya batuk darah dan juga mengalami perdarahan dari hidung, teman-teman di kos langsung menghubungi ambulans. Karena panik saya tidak membawa uang, justru kemudian Ibu kos lah yang membantu biaya perawatan saya,” imbuh gadis kelahiran dua puluh tiga tahun silam ini.

Dihubungi terpisah, Yosefa Maria Kasmi pemilik indekos tempat Evelyn tinggal mengatakan apa yang dilakukannya tersebut semata atas dasar rasa kemanusiaan.

Maria, sapaan akrab ibu tiga anak ini sudah menganggap mahasiswa yang tinggal di rumah kosnya seperti anak sendiri.

“Ketika sakitpun saya rawat mereka seperti merawat anak sendiri, bergantian dengan mahasiswa lainnya kami menyiapkan makanan untuk Evelyn dan tiga anak kost yang terpapar Covid-19. Kalau memang tidak sempat memasak karena saya sendiri juga masih bekerja saya belikan di sekitar rumah,” tutur pemilik kos Griya Harmoni yang teletak di belakang kampus UKSW ini.

Terpapar Covid-19 bukanlah sebuah aib menjadi prinsip Maria. Meskipun ini baru kali pertama ada mahasiswa kos yang terkonfirmasi positif dirinya tetap bersedia menampung.

Maria memisahkan kamar mandi bagi mahasiswa yang terpapar dan yang tidak, selain itu semua berjalan normal. Mereka saling bertegur sapa meskipun jarak jauh, apabila ada yang membutuhkan bantuan untuk membeli kebutuhan pribadi Maria dengan sigap membantu.

Selain mendapat bantuan dari lingkungan kosnya, Evelyn dan rekan-rekannya yang tengah isoman juga disupport oleh satgas penanganan dan penanggulangan Covid-19 UKSW. Sejak melapor bahwa terpapar Covid-19, setiap hari mereka memperoleh kiriman logistik.

Rektor UKSW, Neil Semuel Rupidara Ph.D., Rektor UKSW dalam sebuah kesempatan menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kota Salatiga yang telah ikut mendukung kampus UKSW dalam upaya penanganan pandemi ini.

“Terimakasih kepada warga Kota Salatiga, khususnya para pemilik kos yang telah menerima, menampung dan merawat mahasiswa kami selama menjalani masa isoman karena terpapar covid 19. Saya berharap solidaritas bersama dimasa yang sulit ini dapat kita pupuk demi keadaan yang lebih baik ke depan. Kami mengimbau, jika warga  Salatiga menjumpai warga kampus yang menunjukkan gejala, dapat melaporkan ke Satgas Covid UKSW untuk segera kami tangani,” terang Rektor UKSW saat menggelar audiensi dengan walikota Salatiga, Yuliyanto, SE,.MM., beberapa waktu lalu. (sas/bas) 

 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya