RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga merupakan jalur maut. Banyak kecelakaan terjadi akibat kondisi jalan yang naik turun panjang. Seringkali disebabkan gangguan rem untuk kendaraan besar. Terakhir adalah kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan dengan satu korban tewas pada Senin (3/1/2022) sekitar pukul 07.28.
Kondisi ini membuat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun tangan. Mereka melakukan evaluasi dan mengeluarkan rekomendasi untuk mengurangi kecelakaan di JLS.
“Ada beberapa rekomendasi dari KNKT. Yakni pembuatan jalur penyelamat, mulai dari simpang salib putih. Baik dari arah Solo maupun Getasan,” tutur Sidqon Effendy, kepala Dinas perhubungan Kota Salatiga kepada wartawan.
Selain itu, juga harus dibuat perempatan dengan pulau jalan seperti Pulutan. Sehingga kendaraan harus memutar dan tidak membuat kemacetan. Pembuatan pulau jalan ini termasuk. Low cost improvment dibandingkan dengan pembuatan jembatan layang.
“KNKT sudah rapat dengan pemkot dan dinas terkait. Termasuk propinsi karena JLS adalah jalan nasional dan jalan ke Getasan adalah jalan propinsi. Kita yang ketempatan wilayah jalannya,” imbuh dia. Ia berharap pusat segera merealisasikan agar kecelakaan di JLS bisa ditekan.
Harapan senada diungkapkan kasat lantas AKP Arfian Rizky. Ia menuturkan harapannya akan realisasi lajur penyelamat. Menurutnya, jalan menurun dari Tingkir sampai Kecandran itu sangat panjang dan akhirnya membuat gangguan fungsi rem.
Sebagaimana diketahui, sebuah truk tangki mengalami gangguan rem. Lima kendaraan ditabrak saat berhenti menunggu lampu merah di traffic light. (sas/bas)