RADARSEMARANG.COM, SALATIGA – Walikota Salatiga Yuliyanto melakukan panen perdana sekaligus meresmikan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Omas Bioshi. Ia mengakui pengkonsumsi ikan di Salatiga masih sangat kecil. Salah satu penyebabnya karena mahalnya harga ikan.
Namun, dari Pokdakan Mina Omas BIOSHI menunjukkan bahwa, ternyata ikan bisa dikelola secara efisien dan efektif dengan hasil yang maksimal serta higienis. Wali Kota berharap ilmu tersebut bisa ditularkan ke kelompok-kelompok tani ikan lain. Dengan harapan Salatiga yang kecil ini ada sesuatu yang dibanggakan dari sektor perikanan.
“Saya minta Kepala Dinas Pangan dan Pertanian dapat mengumpulkan petani binaan. Untuk diperlihatkan dan diajarkan supaya petani di Kota Salatiga bisa sejahtera bersama,” ujar Yuliyanto. Dalam kesempatan tersebut sekaligus di serahkan bantuan bagi Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) di Perumahan Dliko Indah Gg XVI.
Pemerintah sudah beberapa kali menganggarkan bibit-bibit ikan kepada masyarakat. Tetapi setelah bantuan diserahkan habis tidak bergulir. Melalui kolaborasi dengan kelompok pembudidaya ikan yang sudah berhasil, masyarakat yang ingin berbudidaya ikan diharapkan bisa kembali bangkit dan tumbuh, sehingga mampu menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi awal bangkitnya perikanan di Salatiga. Jangan merasa pesimis karena masyarakat Kota Salatiga ini pintar-pintar,” ujarnya.
Ketua Pokdakan Mina Omas Bioshi Supriyo mengaku pihaknya memiliki 56 kolam di Dliko dan sembilan kolam rakyat di Pulutan. Dengan jumlah ikan 3.530 ekor ikan gurami dalam 11 kolam, 13.219 ekor ikan nila dalam 41 kolam dan 66.137 ekor ikan lele dalam 9 kolam yang ada di Kolam Rakyat Pulutan. “ Kolam dibangun sejak Mei 2020 dan mulai membudidayakan ikan Februari 2021,” akunya.
Pembudidayaan April, Agustus dan November 2021. Kemudian panen perdana 29 Desember 2021. Kelompok Pembudidaya ikan tawar ini, berbasis Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dengan menerapkan CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik).
“Ke depan Pokdakan juga akan menerapkan CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik), yaitu pedoman dan tata cara mengembangbiakkan Ikan dengan cara melakukan manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang terkontrol, melalui penerapan teknologi yang memenuhi kriteria dan persyaratan,” tambahnya. (sas/fth)