RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Sekitar 650 mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) mengikuti Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) Gelombang 2. Kegiatan berlangsung tiga hari Selasa-Kamis (14-16/12).
Ketua panitia OMB gelombang dua Dennys Christovel Dese mengatakan peserta dibekali sejumlah materi mengenai budaya akademik dan berbagai layanan penunjang akademik. Materi pertama mengenai visi misi UKSW oleh Rektor Neil S. Rupidara.
“Materi lainnya untuk membekali para peserta agar siap mengikuti aktivitas perkuliahan di UKSW dan siap ditempa hingga menjadi mahasiswa bercirikan creative minority,” katanya.
Ia menambahkan, materi yang diberikan antara lain sosialisasi oleh satgas covid-19 UKSW, kewajiban keuangan, fasilitas kesehatan oleh klinik pratama, lembaga kemahasiswaan, info literasi, sistem informasi dan teknologi, serta campus ministry.
Mahasiswa juga dibekali informasi layanan kemahasiswaan dan penalaran (humanistic dan professional skills), critical thinking, serta administrasi akademik. “Tak ketinggalan meskipun secara virtual mahasiswa peserta OMB juga diperkenalkan dengan lokasi kampus UKSW melalui kegiatan campus tour,” ujarnya.
Pembantu Rektor III UKSW Dr. Andeka Rocky menambahkan, OMB merupakan landasan awal mengenal lingkungan kampus. Hal ini penting agar nantinya mahasiswa memiliki bekal yang cukup baik sehingga dapat terhindar dari kegagalan selama kuliah. Ia menekankan pentingnya mahasiswa memahami nilai-nilai yang telah dibangun para founding fathers yang dikemas melalui skenario pola pembinaan mahasiswa.
“Ketika memahami visi misi UKSW melalui kegiatan akademik maupun non akademik, maka akan jadi mahasiswa yang berkarakter dan berdaya saing. Nilai itu diwariskan sejak 1956 dan menjadikan kita berbeda dari yang lain karena kita miliki karakter creative minority,” imbuhnya.
Salah satu peserta OMB Yonsen Kakyarmabin mengaku senang mengikuti OMB secara luring. Sebab dapat menambah pemahamannya mengenai budaya akademik di UKSW. Selain itu bisa bertemu dengan teman-teman lain berbeda daerah dan berbeda jurusan. “Kami berharap pandemi bisa lekas berakhir sehingga perkuliahan juga bisa dilakukan secara tatap muka,” akunya. (sas/fth)