28 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat Raih Gelar Doktor dari UKSW

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Program studi Doktor Studi Pembangunan Fakultas Interdisiplin Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali meluluskan mahasiswanya. Gelar doktor resmi disandang Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) Gubernur NTT dalam Ujian Terbuka Doktor Studi Pembangunan yang diadakan secara luring terbatas di Balairung Universitas. VBL dinyatakan lulus dengan predikat terpuji dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif 3.92.

Disertasi berjudul “Transformasi Pariwisata Nusa Tenggara Timur (Inclusive, Local Resources-Based, Sustainable) berhasil dipertahankan oleh VBL selaku Gubernur NTT dihadapan para penguji, yaitu Prof. Dr. Gatot Sasongko, Titi Susilowati Prabawa Ph.D., dan Prof. Ir. Fredrik L. Benu (Rektor UNDANA). Bertindak sebagai promotor dalam ujian ini adalah Prof. Daniel D. Kameo dengan Ko Promotor Prof. Dr. Intiyas Utami dan Dr. Wilson Therik.

Dekan Fakultas Interdisiplin yang juga sekaligus penguji disertasi ini, Titi Susilowati Prabawa Ph.D., menyampaikan bahwa VBL adalah lulusan ke-67 doktor studi pembangunan. Hasil penelitian ini sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pembangunan pariwisata di NTT.

“Dapat memanfaatkan hasil penelitiannya sebagai landasan penentuan kebijakan pariwisata untuk wilayah NTT dan diharapkan dapat terus mengasah daya kritisnya sebagai intelektual interdisiplin sesuai dengan prinsip yang diajarkan oleh almamaternya dalam mengemban tugas-tugas selanjutnya sebagai Gubernur demi kemajuan pembangunan NTT,” jelas Titi

Senada, Pembantu Rektor V UKSW Dr. Suryasatriya Trihandaru yang memimpin jalannya ujian terbuka turut mengapresiasi capaian VBL. Gelar doktor yang saat ini telah disandang VBL diharapkan dapat melekat dimanapun Ia berada.

“Saya menitipkan gelar ini untuk selanjutkan dapat diabdikan bagi kepentingan masyarakat. Bawalah dan letakkanlah gelar ini dimanapun Anda berada serta bantulah orang-orang yang membutuhkan,” pesan Surya.

Mengawali paparannya dihadapan tim penguji, VBL menyebut bahwa Provinsi NTT memiliki potensi sumber daya yang sangat besar. Namun demikian, berbagai indikator pembangunan menempatkan daerah ini pada posisi tertinggal dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.

Dijelaskan VBL bahwa hasil penelitian yang tertuang dalam disertasi ini bermula dari keinginannya mencari jawaban terhadap paradoksal tersebut. Menurutnya daerah dengan sumber daya berlimpah tetapi menyandang stigma kemiskinan dan ketertinggalan yang tercermin dari berbagai atribut dan indikator pembangunan masih disandang provinsi ini.

Adapun salah satu kekayaan sumber daya ekonomi yang potensial di NTT adalah sektor pariwisata dan sektor inilah yang VBL tetapkan menjadi fokus dari penelitian disertasinya. Penelitian yang dilakukan VBL,  dilakukan pada 45 objek wisata yang tersebar di 10 pulau, dari pulau Flores sampai pulau Timor yang mencakup wilayah 11 Kabupaten dan Kota.

Dinamika perkembangan industri pariwisata dengan pendekatan lima pilar utama atau yang dikenal dengan 5A yaitu attraction, accesbility, accommodation, amenities, dan awareness di eksplor lebih mendalam pada disertasi ini.

“Keunggulan pariwisata NTT adalah pada pilar attraction sedangkan empat pilar lainnya masih memiliki tantangan. Dengan mencermati bahwa sektor ekonomi bisa dikaitkan dengan sektor pariwisata, dalam penelitian ini dilakukan kajian rantai pariwisata di NTT dimana ditemukan bahwa rantai nilai pariwisata disini belum terangkai. Industri pariwisata masih belum mengoptimalkan kekuatan sumber daya lokal,” terang VBL. (sas/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya