RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat untuk membaca dan gudang buku saja. Tapi sebagai tempat untuk mengembangkan diri. Termasuk mengasah keterampilan membatik.
Pemandangan itu terlihat di kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dinoersipda) Salatiga.
Menurut kepala Dinoersipda Sarwanti, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan wujud perpustakaan sebagai pembelajaran sepanjang hayat.
Dalam praktiknya, lanjut Sarwanti, perpustakaan selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan, juga wajib memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan.
“Tujuannya untuk pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat, sehingga diharapkan performa individu meningkat. Secara otomatis, meningkatkan literasi masyarakat,” ujarnya di sela pelatihan membatik.
Kegiatan pelatihan membatik sekaligus dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober 2021.
Sarwanti menambahkan, kegiatan membatik ini, juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya tradisional Indonesia, serta mengenalkan dan membekali siswa untuk bisa membatik. Para peserta sebanyak 30 orang terdiri dari siswa SD dan SMP. (sas/zal)
