RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Kasus arisan online yang mbledos cukup riuh di Kota Salatiga. Ratusan member harus gigit jari karena uangnya raib. Cukup mengagetkan, meski secara kasat mata sistem terlihat tidak memungkinkan. Tetapi banyak yang tergiur. Mereka berharap pelaku bisa segera dibekuk.
Seperti dialami EP, 25, yang telah menyetorkan uang Rp 17 juta. Ia adalah tetangga Reza, bandar arisan yang sampai kini belum diketahui keberadaannya.
“Awalnya hanya iseng karena PPKM, kegiatan sepi. Karena rame tentang arisan online, akhirnya ikut satu slot,” jelasnya.
Ia pun menghubungi Reza dan ikut. Satu slot dengan jumlah Rp 1,3 juta. Setoran lewat transfer. Selang tiga minggu, ia mendapat refund menjadi Rp 2 juta.
Ia pun tergoda untuk ikut beberapa slot. Hingga akhirnya ia menghabiskan uang Rp 17 juta. “Satu deret tetangga di perumahanku ikut semua,” jelasnya.
Berbeda dengan AU, 24, yang awalnya bermasalah dengan Reza. Ia sebelumnya pernah meminjamkan barang. Namun saat ditagih, dirinya malah dibentak-bentak. Namun permasalahan hutang itu akhirnya selesai.
Setelah itu, ia justru ditawari satu slot lelang arisan. Ia pun tergoda dan akhirnya ikut. Beberapa kali lancar, akhirnya terhenti saat pelaku kabur pertengahan Agustus lalu. Uang sebanyak Rp 36 juta raib. Ia ikut melalui transfer ke nomer rekening yang diberikan Reza.
Berbeda dengan yang dialami PC, 28, tergiur karena banyak keuntungan yang ditawarkan. Ia mengenal Reza karena teman adiknya. Sama seperti yang lain, ia awalnya ikut satu slot. Dan akhirnya terjebak ikut banyak slot sejak Mei silam.
Baca Juga: Merasa Jadi Kambing Hitam, Tujuh Reseller Arisan Online Salatiga Lapor Polisi
Hasil mendapatkan yang diharapkan, ia pun memasang status di WA pribadinya. Beberapa temannya penasaran dan ikut menanyakan. Hingga akhirnya satu per satu temannya ikut arisan serupa. Total 30an orang.
“Semua tahu jika saya bukan owner arisannya. Totalnya ada Rp 900-an juta yang melalui saya,” tuturnya.
Ia mendapatkan imbalan Rp 100-300 ribu dari Reza jika ada peserta baru. Semua transaksi yang melalui transfer ke rekening Reza menjadikan dirinya memiliki semua bukti bahwa uang masuk ke owner.
Ia juga menyebut Reza sering datang ke tempatnya. Bahkan sempat memamerkan perhiasan yang beratnya mencapai satu kilogram. “Tas dan baju mewah. Namun jika tanya uang digunakan untuk usaha apa, ia akan marah,” terangnya.
Ia menyebut Reza memang pintar. Pernah datang ke tempatnya dengan membawa tiga mobil bak terbuka yang penuh dengan telur dan berbagai barang lainnya. Ia menyebut akan membuka usaha baru.
Karena kabur, peserta yang melalui CP banyak yang menagih. Ia pun akhirnya berusaha mengembalikan dengan kemampuannya. Mobil Brio miliknya dijual seharga Rp 86 juta. Sementara kekurangan lainnya pun akan dicicil.
Para korban ini berharap polisi segera menangkap pelaku. “Meski peluang uang kembali kecil, namun jika tertangkap akan sedikit melegakan,” tutur EP.
Para korban ini telah membentuk satu grup WA. Mereka selalu berkomunikasi. Meski tidak semua ikut di grup. “Pernah ada yang melacak telepon owner arisan. Katanya di Jawa Barat,” ujar AU. (sas/zal)