26.2 C
Semarang
Friday, 20 June 2025

Kota Salatiga Ukir Prestasi, Kota Tertoleran sampai Lima Kali WTP

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Selain fokus terhadap penanganan pandemi Covid-19, Pemkot Salatiga juga terus berupaya melaksanakan pembangunan di berbagai lini. Patut disyukuri karena kerja keras tersebut telah mengantarkan Kota Salatiga untuk meraih prestasi baru. Dalam jangka satu tahun ini, pemerintah hingga masyarakat terus menyumbangkan prestasi. Mengharumkan nama Kota Salatiga. Baik di aras provinsi maupun nasional.

Di antaranya Kota Tertoleran se-Indonesia. Opini WTP lima tahun berturut-turut, Kota dengan Indeks Pembangunan Manusia Tertinggi se-Jawa Tengah, Kota dengan Angka Kemiskinan Terendah Kedua se-Jawa Tengah, dicanangkannya Kota Salatiga sebagai Kota Vanili dan Kota Empat Pilar, terselesaikannya Mal Pelayanan Publik sebagai wujud nyata pelayanan prima yang terintegrasi.

Keberhasilan meraih opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun anggaran 2020 dari BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah. Opini tersebut merupakan kali kelima yang diraih secara berturut-turut.

“Alhamdulilah, Salatiga kembali menerima dan meraih opini WTP untuk kelima kalinya atas LKPD tahun 2020. Saya bersyukur atas raihan ini. Atas temuan yang ada akan kami tindak lanjuti. Karena saya ingin mematuhi, ingin patuh atas temuan tersebut untuk segera diselesaikan. Nantinya akan dilaksanakan bersinergi oleh sekda, inspektorat, bagian keuangan dan pihak terkait agar dapat diselesaikan dengan baik,” kata Wali Kota Salatiga Yuliyanto SE MM.

Penerimaan laporan tersebut telah dilakukan oleh Wali Kota Salatiga Yuliyanto, didampingi Ketua DPRD Salatiga Dance Ishak Palit dan Sekda Kota Salatiga Wuri Pujiastuti dengan Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, Ayub Amali yang dilakukan di Ruang Pertemuan BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, lantai 1, Banyumanik Semarang.

Menurutnya, opini WTP adalah sebuah capaian opini yang baik dalam tata kelola keuangan didukung dengan tata kelola pemerintah yang baik pula. Capaian tersebut adalah hasil kerja keras bersama semua pihak. “Solusi sudah kita laksanakan. Ini merupakan kerja bersama-sama. Terima kasih BPK yang sudah membantu. Alhamdulilah kita masih diberi kepercayaan ini,” tambah Yuliyanto.

 

Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Ayub Amali menyatakan, pemeriksaan atas LKPD Kota Salatiga sudah dilakukan pemeriksaan pendahuluan sejak Januari 2021 dan dilanjutkan dengan pemeriksaan terinci setelah menerima LKPD dari Pemerintah Daerah.

Opini LKPD Tahun 2020 merupakan kerja keras seluruh jajaran Kota Salatiga. Hasil pemantauan TLRHP sampai dengan semester II tahun 2020 pada Kota Salatiga adalah sebesar 93,17 persen. Nilai tersebut ada di atas rata-rata nasional sebesar 75,60 persen. Hasil WTP bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan komitmen terbaik dalam pengelolaan keuangan di Kota Salatiga yang transparan dan akuntabel.

Prestasi lainnya, Kemenparekraf menjadikan Kota Salatiga sebagai Kota Gastro History dalam Unesco Creative Cities Network (UCCN) 2021. Salatiga memiliki kriteria yang cocok. Di antaranya terdapat lebih dari 6.000 UKM kuliner. Selain itu juga, di sini memiliki tiga pusat studi terkait gastronomi, yaitu, Pusat Studi Tempe, Pusat Dinamika Usaha Mikro & Kecil (CEMDES), dan Program Studi Teknologi Pangan.

Keberhasilan itu di-support dengan gelaran konferensi gastronomi bertaraf internasional bertajuk Salatiga International Virtual Conference Gastronomy History. Ini merupakan rangkaian dari pecanangan Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Kuliner dalam ajang UCCN. Salatiga punya kuliner khas yang banyak, ada enting-enting gepuk, tumpang koyor, dan lain-lain.

Gastronomi ini berbeda dengan event kuliner biasanya. Meski secara materi membahas tentang aneka makanan atau kuliner, namun dibahas juga nilai histori dan budaya kuliner tersebut.

Dalam acara Salatiga International Virtual Conference wastronomy History menampilkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Wali Kota Salatiga Yuliyanto, hingga guru besar Universitas Negeri Jakarta yang saat ini menjabat sebagai Executive Chairman of the Indonesian National Commision to UNESCO Ministry of Education, Prof Dr H Arief Rahman M.Pd.

Di bidang olahraga tidak mau ketinggalan. Lima atlet tae kwon do Kota Salatiga berhasil merebut medali emas dan perak pada Bandung International E-Poomsae Tournament, yang digelar secara virtual pada Sabtu dan Minggu (26-27/6/2021). Kejuaraan ini diikuti oleh 1.850 atlet yang berasal dari 182 club di 30 provinsi dan 16 Negara.

Kelima atlet muda yang tergabung dalam tim Ganesha Salatiga tersebut, didampingi Sanim Tikasari Yulianti dan Sabeum Susetyawan secara resmi menerima medali dan piagam secara simbolis melalui Wali Kota Salatiga, Yuliyanto SE MM didampingi Kepala Dinas Pendidikan Yuni Ambarwati SH.

Peraih medali emas pada kelas Poomsae adalah Alim Hidayat Tumakaka (Kelas 4 SDN Ledok) Pra Cadet B individu Putra U9, Annisa Cahyaning Tumakaka (Kelas 8 SMPN 1 Salatiga) Cadet individu Putri U12 dan Ellycia Tristan (kelas 6 SDN Marsudirini 78) Pra Cadet C individu Putri U11. Sedangkan peraih medali perak adalah Yesi Rizkyana (Kelas 3 SMAN 2 Salatiga) Junior individu Putri U11.

Kelas lain yang dipertandingkan dalam kejuaraan tingkat internasional ini adalah kelas Speed kicking, dimana 1 medali emas diraih oleh Ellycia Tristan Davis, Pra Cadet individu Putri C dan 1 medali perak diraih oleh Varell Tristan Davis (Kelas 8 SMP Kristen 2), Cadet individu Putra U14.

Bidang kesehatan, selain masih berkutat dengan pandemi, namun Kota Salatiga masih mendapat penghargaan di bidang lainnya yakni memperoleh sertifikat eradikasi frambusia. Eradikasi Frambusia adalah upaya pembasmian yang dilakukan secara berkelanjutan untuk menghilangkan Frambusia secara permanen sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat secara nasional.

Penghargaan diterima bersama kabupaten/kota lain se-Indonesia. Yakni Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Jakarta Barat, Kota Bengkulu, Kabupaten Kendal, Kota Blitar, Kota Madiun. Penghargaan sertifikat Eradikasi Frambusia diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Terkait Covid-19, beberapa prestasi ditorehkan. Mulai dari peringkat pertama sebagai Kabupaten/Kota Penurun Mobilitas terbesar se-Jawa Bali, yakni sebesar -23,84. Kota Salatiga termasuk dalam lima besar kota dengan Cakupan Vaksinasi Total Tertinggi, Kota dengan Sebaran Kasus Baru Terendah se-Jawa Tengah, dan Kota dengan Sebaran Kasus Aktif Terendah kedua se-Jawa Tengah. (sas/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya