RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Salatiga menolak penyembelihan hewan kurban pada tiga hari pertama. Pasalnya, kuota sudah terpenuhi. Tercatat 120 sapi akan disembelih selama tiga hari tersebut.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Nunuk Dartini mengatakan, animo masyarakat untuk menyembelih hewan ke RPH sangat tinggi. Namun kapasitas dan tenaga yang ada, hanya 40an ekor sapi perah hari. “Jika lebih dari itu, penyembelihan akan selesai sampai malam. Seekor sapi biasanya membutuhkan waktu setidaknya 45 menit,” kata Nunuk saat menggelar sosialisasi penyembelihan hewan kurban dan pemberantasan daging glonggongan, kemarin.
Sementara itu, Muh Daryanto, juru sembelih halal (juleha) menuturkan, hal penting sebelum menyembelih adalah memperhatikan kesejahteraan hewan. Kebersihan tempat harus diperhatikan. “Selain itu untuk mengikat hewan jangan sampai menyakiti. Hal itu bertujuan agar hewan tidak stress,” terang Daryanto.
Saat menyembelih, lanjut dia, pisau harus dipastikan memotong tiga saluran, yakni nafas, makan dan darah. “Pisau tidak boleh lepas dari leher sebelum ketiga saluran terpotong. Selain itu, setelah memotong jangan membersihkan darah dipisau ke kulit hewan kurban,” jelasnya.
Dirinya juga meminta petugas untuk menyembelih hewan kurban di bawah jakun. Setidaknya dua – tiga senti di bawahnya. Hal itu diyakini membuat hewan lebih cepat mati.
Sosialisasi dilakukan kepada belasan petugas penyembelihan hewan. Selain Muh Daryanto, sebagai petugas Juleha dari RPH, sosialisasi juga menghadirkan drh Erna Wahyu, petugas medis veteliner RPH. Ia membawakan materi pengawasan daging glonggongan. (sas/zal)