RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Di masa pandemi ini, kontribusi hotel dan restoran masih cukup menggembirakan. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mampu berkontribusi kepada pemerintah sebesar Rp 6,5 milliar.
“Bila dibanding kota lain kita patut bersyukur karena okupansi hotel di Salatiga lebih baik. Hari-hari weekend banyak yang warga yang berani datang ke Salatiga dan menginap dikarenakan kebijakan pemerintah dan PHRI dalam menjalankan protokol kesehatan,” tutur Ketua PHRI Arso Adji Sadjiarto dalam Halal Bihalal PHRI Salatiga yang digelar secara terbatas di Hotel Laras Asri Resort & Spa.
Selama ini PHRI berpegang pada PPKM. Juga berkoordinasi dengan polsek dan polres serta tim Covid-19 Salatiga. Sehingga PHRI tetap bisa menjalankan usaha dengan aman. “Dengan penanganan yang kita tangani bersama, hotel restoran sudah mulai beranjak bangkitkan. Dengan ini tentu UMKM pendukung juga meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Yuliyanto menuturkan, kunjungan warga dari luar daerah dan menginap di Salatiga tentu berdampak pada perputaran ekonomi. Pajak hotel dan restoran sebelum pandemi Covid-19 mencapai Rp 12,5 milliar. Pajak tersebut oleh pemerintah dikembalikan kepada masayarakat melalui program untuk kesejahteraan. “Oleh karenanya saya sampaikan terima kasih atas peran serta PHRI dalam membangun Salatiga. Termasuk pula dalam kebijakan insentif pajak bagi hotel dan restoran saat pandemi,” tambah wali kota.
Wali kota juga menambahkan bila pemerintah terus berupaya menjaga kesehatan dan ekonomi masyarakat. Penerapan Pembatasan kegiatan Masyarakat (PPKM) tetap diberlakukan bukan berarti menghentikan semua kegiatan. “Silahkan hotel, restoran, dan tempat usaha lain untuk tetap buka. Namun tentu dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan harus ditaati dan diterapkan,” tutur wali kota. (sas/zal)