RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Banyak ayam peliharaan warga mati mendadak. Dugaan awal, terserang tetelo atau flu burung. Pemkot Salatiga melalui Dinas Pangan dan Pertanian melakukan pemeriksaan.
Warga Sidorejo Kidul, Agus, 35, mengatakan, ada beberapa ayam yang mati mendadak. Warga tidak mengetahui sebab pastinya. Karena awalnya sehat semua.
“Warga di sini memang ada yang memelihara ayam. Jumat ada beberapa yang mati mendadak. Tadi (kemarin) juga ada yang mati. Akhirnya dilaporkan ke dinas terkait, ” tutur Agus.
Dinas Pangan dan Pertanian pun melakukan pemeriksaan. Salah satu petugas drh Christina Susilaningsih menuturkan, penyakit ke unggas memang banyak di musim penghujan. “Biasanya yang diantisipasi seperti tetelo dan flu burung, ” jelasnya.
Tetelo blasan terlihat dengan leher unggas yang memutar. Sedangkan flu burung susah terlihat karena ayam akan mendadak mati.
Pemeriksaan dilakukan oleh dinas untuk mengantisipasi adanya Zoonosis. Penyakit hewan yang menular ke manusia. Flu burung bisa mengarah ke manusia. Sementara tetelo tidak ada potensi.
Untuk mengantisipasi, para peternak harus menjaga kebersihan kandang. Sebisa mungkin ayam jangan di umbar. “Unggas di kandang dan diberi pakan yang terjaga serta tambahan vitamin,” imbaunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Nunuk Dartini menjelaskan, ayam yang mati mendadak ini sudah diambil sampelnya guna diuji ke laboratorium kesehatan hewan provinsi. “Selama ini memang belum ada program vaksinasi flu burung baik dari kota maupun provinsi,” jelasnya.
Selanjutnya langkah antisipasi, dinas melakukan penyemprotan desinfektan di kandang – kandang unggas dan meminta para peternak untuk lebih meningkatkan kebersihan kandang dan tidak mengumbar unggasnya. Juga melakukan pengawasan supaya ayam dari wilayah tersebut tidak keluar dulu, dan tidak memperbolehkan beli ayam baru dulu. “Ke depan tentu kita juga akan menganggarkan vaksinasi ayam, walaupun sifatnya hanya subsidi atau stimulan, ” jelasnya. (sas/zal)