SALATIGA, Radar Semarang – Panen raya durian memang tidak sesuai prediksi. Hal ini justru membuat harga durian melonjak. Pasalnya, banyak peminat namun durian tidak banyak yang berbuah.
Seperti yang diungkapkan Sugiyanti, 41, warga Delik, Tuntang, yang hanya menjual sekitar 100 durian per minggu. “Ini seharusnya sudah panen raya. Namun ternyata banyak pohon yang gagal berbuah. Ada juga yang masih bunga, ” tutur perempuan yang sudah 13 tahun berjualan durian ini.
Durian saat ini dijual dengan harga mulai Rp 45 ribu untuk ukuran yang kecil. Sementara yang ukuran sedang kisaran Rp 75-85 ribu. Bergantung jenisnya. “Variasi dan harganya lumayan mahal karena sedikitnya barang, ” imbuhnya.
Dia mendapatkan durian dari penebas. Dideretan Tuntang memang tidak banyak yang berjualan. Hal itu karena susahnya mencari durian yang bagus. “Disini rata – rata durian lokal. Kalau yang bagus ada tapi jarang seperti sunan, ketan hingga montong, ” jelas Sugiyanti yang tiap hari berjualan ditepi jalan Tuntang – Bringin.
Sementara seorang petani durian, Pon, 47, warga Watuagung mengungkapkan hal yang sama. Belasan pohon durian miliknya belum juga berbuah. Hanya ada satu dua pohon yang berbuah. “Kemarin cuma matang beberapa butir. Ini masih banyak yang berbunga semoga bisa jadi, ” tutur dia.
Salah satu penggemar durian Setyo, warga Salatiga mengakui saat ini sulit mencari durian yang bagus. Dia beberapa kali membeli durian dan mendapat yang hambar. “Kadang baunya sudah menyengat tetapi rasanya tidak seperti yang dibayangkan, ” jelasnya. (sas/bas)
