RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Meski pandemi, namun pembangunan fisik terus dilakukan Dinas Pendidikan Kota Salatiga. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Yuni Ambarwati saat peresmian Unit Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan Inklusif dalam Smart Resources Center (SRC) dan Galeri Inovasi Pendidikan, di Gedung eks UPT Sidomukti, Jalan Stadion Kelurahan Kalicacing kemarin.
“Selama masa pandemi covid-19, pembangunan fisik dari Dinas Pendidikan terus dilakukan. Hal ini digunakan untuk meningkatkan layanan pendidikan yang ada di Kota Salatiga, ” ujar Yuni.
Selain fisik, dinas juga melakukan screening anak-anak kebutuhan khusus di 5 SMP dan 2 SD. Dan assessment anak-anak yang diduga berkebutuhan khusus sebanyak 372 siswa dengan diberikan layanan konseling.
Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengajak orang tua siswa agar tidak malu apabila memiliki Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Karena menurutnya, anak tersebut harus menikmati pendidikan yang layak dan tanpa diskriminasi.
“Yang perlu didorong sekarang adalah kesadaran orang tua siswa, bahwa orang tua jangan merasa malu. Kita harus memberikan bimbingan dan dorongan kepada anak agar bisa berkreasi dan menikmati pendidikan dengan baik,” kata Yuliyanto.
Dengan adanya SRC tersebut, dirinya berharap agar tempat ini nantinya bisa menampung anak-anak didik yang kebutuhan khusus. Mereka bisa belajar dan menerima layanan pendidikan di dalamnya.“Ini merupakan bagian dari pembangunan manusia di bidang pendidikan bagi semua siswa,” jelasnya.
Selain itu, Yuliyanto juga mendorong agar inovasi dan terobosan baru dari sekolah baik dari pelajar maupun dan guru SD dan SMP bisa dikembangkan dan dipamerkan di galeri inovasi pendidikan.
“Ayo sekolah berlomba untuk membuat inovasi dan terobosan baru dan hasilnya akan ditayangkan disini. Sehingga murid dan guru akan melihat hasil karyanya secara langsung disini, tambahnya. (sas/bas)