RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Sekolah mengirimkan permintaan untuk bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Hal itu dilakukan karena pembelajaran daring dinilai hasilnya tidak maksimal.
Wakil Kepala SMAN 1 Salatiga Amrih Wiyono menuturkan, pihaknya meminta pendapat kepada semua wali murid. Isinya, menanyakan diizinkan atau tidak anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka.
“Nanti kami menindaklanjuti dengan meminta izin kepada dinas pendidikan provinsi, kota, dinas kesehatan dan satgas covid,” jelas Amrih saat ditemui di sekolah kemarin.
Jika semua mengizinkan, lanjutnya, pembelajaran pun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Seperti giliran jadwal masuk. Jumlah siswa yang masuk per kelas. Serta mempersiapkan sarana pendukung. “Pembelajaran daring hasilnya tidak maksimal. Siswa sulit menangkap materi,” keluhnya.
Berkait pembelajaran daring, SD Kutowinangun 01 Salatiga memberikan bantuan kuota kepada seluruh siswa. 168 kuota senilai Rp 25 ribu dalam bentuk kartu perdana dibagikan.
Kepala SD Kutowinangun 01 Wiwik Sih menuturkan, itu diberikan untuk memperlancar proses pembelajaran daring dan membantu meringankan beban pembelian kuota.
“Bantuan melalui dana BOS Tahun 2020 membelikan paket data berupa kartu perdana yang berisi lima giga,” terangnya. Pembagian diberikan di halaman sekolah dengan protokol kesehatan. (sas/zal/bas)