RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Merebaknya wabah Covid-19 menimbulkan kekhawatiran dampak kependudukan bagi bangsa Indonesia. Hal ini disoroti secara khusus dalam webinar bertema “Mewaspadai Dampak Kependudukan Akibat Pandemi Covid-19” Kamis (23/7/2020).
Ketua Koalisi Kependudukan Kota Salatiga Daru Purnomo menuturkan, masa pandemi turut membawa dampak pada masalah kependudukan seperti kesehatan wanita dan anak, hingga meningkatnya angka kehamilan. Menurutnya, perlu adanya jaminan atas solusi dari keresahan tersebut.
“Kondisi pandemi ini sangat menghambat berbagai upaya yang telah dilakukan untuk menekan laju kependudukan sehingga perlu pemikiran bersama,” ujar dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) UKSW ini. Kegiatan ini sekaligus diselenggarakan untuk memperingati Hari Kependudukan Nasional yang jatuh pada 11 Juli lalu.
Sementara itu, Kepala BKKBN Republik Indonesia dr Hasto Wardoyo, mengatakan, pandemi Covid-19 menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya jumlah kehamilan akibat terhambatnya layanan kontrasepsi selama pandemi. Berdasarkan pengamatan BKKBN, kehamilan tidak dikehendaki di beberapa daerah di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Bisa menimbulkan beberapa akibat yang cukup fatal.
Pada kondisi pandemi seperti ini dikatakan oleh dr. Hasto membuat para pasien ragu untuk memeriksakan kesehatan reproduksi mereka ke fasilitas kesehatan yang ada. Pun dari sisi faskes banyak yang melakukan sejumlah pembatasan pelayanan.
Merujuk pada pernyataan di atas, mantan Bupati Kulon Progo tersebut juga menyampaikan bahwa pada masa pandemi seperti ini terjadi penurunan angka pada pelayanan KB.
Banyak hal yang telah dilakukan, sehingga penyuluh KB dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) masih bisa aktif bergerak untuk melayani masyarakat. Alur pelayanan PKB dan PLKB sudah dibuat dan sosialisasikan.
“Kami juga berharap sekiranya tindakan-tindakan ini bisa membuat pelayanan kami lebih responsif terhadap situasi dan perubahan yang ada,” ujar Hasto.
Webinar tersebut kerja sama Pusat Pengajaran dan Pembelajaran Inovatif (P3I) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah serta Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) Provinsi Jawa Tengah.
Diikuti Ketua Umum Koalisi Kependudukan Indonesia Dr Sonny Harry B Harmadi, dan Dosen Fiskom UKSW Dr Sri Suwartiningsih, turut mewarnai webinar yang juga dibuka oleh Rektor UKSW, Neil Semuel Rupidara, PhD. (sas/zal/bas)