RADARSEMARANG.COM, Salatiga – Prosesi wisuda di tengah pandemi ini memang tidak bisa dilakukan seperti biasa. Tatap muka dengan dihadiri calon wisudawan dan keluarga diganti prosesi secara daring. Namun ada yang unik dalam prosesi wisuda Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Sabtu (27/6/2020). Di mana wisudawan diganti robot.
Sebanyak 532 winisuda diserahkan oleh Pembantu Rektor I Bidang Akademik UKSW Iwan Setyawan kepada Rektor UKSW Neil Semuel Rupidara, Ph.D. Pada Periode I Tahun Akademik 2020/2021, UKSW meluluskan 686 orang lulusan.
Secara simbolik, penyerahan map berisi ijazah serta pemindahan tali kuncir dilakukan oleh Rektor UKSW kepada salah seorang mahasiswa melalui bantuan GradBot. Robot tersebut dilengkapi dengan tablet PC yang memunculkan wajah salah seorang winisuda.
Prosesi wisuda UKSW sedianya akan dilakukan secara langsung di Balairung Universitas. Namun mengingat masa pandemi Covid-19, wisuda kali ini diadakan secara virtual. “Di tengah situasi yang memprihatinkan ini, UKSW menyadari bahwa penyebaran wabah Covid-19 hanya bisa diredam jika kita disiplin menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Hal ini yang mendorong pimpinan UKSW untuk menyelenggarakan wisuda periode ini secara virtual,” terang Iwan Setyawan.
Namun, menurut Iwan Setyawan, Covid-19 juga memberikan peluang dan tantangan bagi universitas untuk menunjukkan kreativitasnya. Salah satu yang dilakukan UKSW adalah dengan memberikan kesempatan sekaligus tantangan bagi tim Robotic Research Center (R2C) Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) UKSW untuk bisa menghadirkan sebuah robot mewakili winisuda dalam acara ini.
Prosesi wisuda dijelaskan Iwan dapat disaksikan winisuda dan keluarga melalui channel Youtube “Lensa BTSI UKSW”. Upacara wisuda virtual tersebut hanya diikuti oleh Pimpinan Universitas, Ketua Senat Universitas serta sebuah robot mewakili winisuda.
Rasa haru dirasakan Rektor UKSW saat melepas para winisuda tanpa kehadiran mereka dalam prosesi wisuda. “Rasanya tidak pernah ada di dalam sejarah universitas ini seorang rektor mewisuda dan melepas para lulusan tanpa kehadiran mereka. Namun saya tidak ingin kita memandangnya sebagai sebuah tragedi. Yang pasti ini adalah sebuah realitas yang tidak dapat terhindarkan,” ucap Neil dalam sambutannya.
Melalui kesempatan ini Rektor juga mengajak para lulusan untuk memetik sejumlah pelajaran hidup atas peristiwa pandemi covid-19.
Sementara itu coordinator tim R2C FTEK UKSW Mitsal Ghapiqi menjelaskan, GradBot disusun oleh enam mahasiswa selama kurang lebih tiga minggu mulai proses perencanaan hingga jadi. Alat yang digunakan pun cenderung mudah didapatkan serta ekonomis. “Sementara untuk kontrolernya dilakukan oleh user melalui smartphone,” ujarnya. (sas/zal/bas)