RADARSEMARANG.COM, SALATIGA – Rektor Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Neil Semuel Rupidara menyerahkan penghargaan Rector’s Awards for Excellent in Public Service 2019 pada Senin (6/1) di Balairung Universitas.
Rector’s Awards diberikan kepada tiga alumni UKSW yaitu Dr. (H.C) Sudhamek AWS, SE., SH (Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Mantan Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional), Prof. Dr. Hendrawan Supratikno (Wakil Kepala Badan Akuntabilitas Keuangan Negara, Anggota DPR RI) dan Herry Ario Naap, S.Si-Teol, M.Pd (Bupati Biak Numfor, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua).
Penghargaan ini diberikan Rektor UKSW berfokus pada para alumni yang berkecimpung di sektor pemerintahan dan dinilai telah membawa nama baik UKSW.“Mereka telah berkontribusi dalam wacana publik, kebijakan dan program pembangunan melalui pengabdiannya dengan menghadirkan ciri profil lulusan UKSW yakni creative minority,” kata Neil.
Ditambahkan Neil Rupidara, energi dari alumni diharapkan dapat memperkuat universitas ini.Rector’s Awards diserahkan oleh Ketua Pengurus Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Satya Wacana (YPTKSW) Drs. Kusjadi, didampingi Rektor UKSW dan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Satya Wacana (Ikasatya) Prof. Christantius Dwiatmadja.
“Satya Wacana sudah memberikan saya banyak hal. Terimakasih untuk almamater, saya mendapatkan kesempatan kuliah di dua fakultas disini, mendapat dua gelar dan juga mendapatkan istri disini,” ujar Sudhamek A.W.S dalam sambutannya.
Dalam short speech-nya Dr. (H.C) Sudhamek AWS yang saat ini juga membantu Menteri Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengungkapkan 6 kunci sukses pemberdayaan UMKM, diantaranya adalah pembentukan “KUMKM” Academy, kemitraan berbasis rantai nilai usaha dan pendampingan UMKM. “Rencananya akan dibentuk di berbagai daerah dengan menggunakan pendekatan experience learning,” imbuhnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Hendrawan Supratikno membagikan refleksi idealisme UKSW yaitu keingintahuan yang kuat, mudah bergaul, kritis dan skeptis teratur, kebersahajaan dan kesetiaan dan tidak haus kuasa.
“Terimakasih untuk penghargaan yang diberikan. Darah yang mengalir di tubuh saya adalah darah Satya Wacana. Saya memperoleh beasiswa dari kampus ini dan juga istri,” kata Prof. Dr. Hendrawan dalam sambutanya. (sas/bas)