RADARSEMARANG.COM, SALATIGA – Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng turun ke lokasi kebakaran gudang obat DKK Salatiga di Jalan Hasanudin 110 A, Jumat (27/9). Kedatangan tim beranggotakan empat personil tersebut untuk menyelidiki penyebab kebakaran.
Kasubdit Fiskomfor Polda Jateng Kompol Totok Tri Kusuma Rahmad mengatakan, setelah melakukan pemeriksaan, tim dari labfor memeriksa bekas kebakaran yang diduga sebagai barang bukti berupa abu arang dan kabel listrik. “Selanjutnya (barang bukti) itu akan kita cek ke laborat. Hasilnya sekitar satu minggu atau sepuluh hari lagi,” ujar Kompol Totok saat ditemui di lokasi kejadian.
Berdasarkan keterangan saksi, lanjut Kompol Totok, saat kejadian listrik menggunakan genset karena PLN padam dan barang bukti itu juga akan diperiksa. “Jadi untuk penyebab kebakaran kami belum bisa memastikan, menunggu hasil pemeriksaan dan lab,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, gedung Instalasi Farmasi (IF) atau gudang obat di kantor DKK Kota Salatiga di Jalan Hasanudin 110 A hangus terbakar, Kamis (26/9) siang. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun kerugian material dari bangunan dan obat-obatan yang terbakar ditaksir mencapai Rp 3 miliar. Sedangkan penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik alias konslet.
Terkait dengan terbakarnya obat-obatan di gudang DKK, Zuraidah mengatakan bahwa stok obat untuk suplay ke Puskesmas masih aman.”Kami akan melihat stok obat di puskesmas seperti apa. Kemudian kita tindaklanjuti dan dari hasil inventaris persediaan obat yang paling cepat habis dalam dua minggu ke depan, namun kita sudah bisa bergerak untuk memenuhinya. Sehingga jangan khawatir. Untuk teknis obat kita bisa memenuhinya,” ujar kepala DKK Siti Zuraidah.
Zuraidah mengatakan, pihaknya sudah diijinkan pihak kepolisian untuk memilah-milah obat-obatan di gudang yang masih utuh dan bisa digunakan yang jumlahnya sekitar 30 persen. “Jadi masih kita inventarisir, karena ada obat yang harus disimpan di suhu tertentu, namun setelah kebakaran itu, meski kondisinya utuh, namun sudah tidak layak, maka tidak akan kita pakai,” imbuhnya.
Dikatakan Zuraidah, pihak Dinas Kesehatan Provinsi dan Kemnterian Kesehatan Jakarta juga sudah menawarkan bantuan untuk pemenuhan obat-obatan. “Terkait dengan nilai kerugian dari obat-obatan yang terbakar, kami belum bisa menentukan,” pungkasnya. (sas/bas)
