RADARSEMARANG.COM, SALATIGA – Ada pepatah menyebutkan jika mempertahankan lebih sulit dibandingkan meraihnya. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi Wali Kota Yuliyanto SE MM untuk mempertahankan predikat kota Salatiga sebagai kota paling toleran se-Indonesia. Terlebih dengan beragamnya latar belakang penduduk Salatiga yang terdapat sekitar 30 etnis yang berbeda.
“Kami mengupayakan agar toleransi tidak sekedar slogan tetapi benar – benar dipraktekkan baik internal dan antar umat beragama agama tapi juga dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Salatiga,” terang Yuliyanto.
Ia menyebutkan Kota Salatiga yang terdiri dari berbagai etnis namun bisa berkolaborasi dan menjaga semangat kebersamaan dan toleransi di Kota Salatiga. Menurutnya, semua ini tidak lepas dari peran para tokoh agama, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat di Kota Salatiga.
“Atas nama seluruh masyarakat kota Salatiga, saya menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan RADARSEMARANG.COM sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi masyarakat dalam menjaga dan merawat toleransi,” ujar Wali Kota saat menerima penghargaan.
Dijelaskan pula jika di Kota Salatiga ini, kerukunan di atas perbedaan ini selalu dijunjung
tinggi. Karena bagi masyarakat Salatiga, NKRI adalah harga mati sehingga perbedaan bukan menjadi masalah melainkan sumber kekayaan Kota Salatiga.
“Situasi dan kondisi di Kota Salatiga Alhamdulillah selalu kondusif dan aman. Karenanya saya sampaikan terimakasih kepada semua pihak seperti kepolisian, TNI, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan juga masyarakat Kota Salatiga yang senantiasa menjaga iklim sejuk di Kota Salatiga. Karenanya saya juga mengajak seluruh ormas yang ada di Salatiga untuk menjaganya,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota menjelaskan bahwa Pemkot Salatiga sedang melaksanakan berbagai pembangunan fasilitas umum. Selain untuk mewujudkan kota yang livable (nyaman ditinggali) dan lovable (menarik), pembangunan tersebut juga bertujuan untuk mengembalikan predikat Salatiga sebagai Kota Terindah di Jawa Tengah yang pernah diraih pada zaman kolonial dulu.
Di sisi lain, Wali Kota juga mengajak ormas untuk ikut menjaga hasil pembangunan di Kota Salatiga. “Menjaga hasil pembangunan itu lebih sulit daripada membangun. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga hasil pembangunan, untuk handarbeni (merasa memiliki) hasil pembangunan karena pembangunan tersebut bersumber dari uang kita semua,” kata Wali Kota. (sas/bas)