RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemkot Pekalongan akan menggencarkan pembentukkan keluarga berkualitas melalui Kampung Keluarga Berencana (KB). Tahun ini pemkot menargetkan 13 Kampung KB terbentuk.
Permasalahan stunting ini telah menjadi perhatian pemerintah. Perlu peran semua pihak untuk menekan angka stunting. Baik pemkot, BKKBN, camat, lurah, tokoh masyarakat, hingga PKK.
“Semua harus terlibat supaya penurunan angka stunting di Kota Pekalongan ini bisa berhasil dan maksimal,” ujar Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di sela launching Kampung KB sekaligus meresmikan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), Rabu (7/6)
Berdasarkan data Dinkes, kasus stunting di Kota Pekalongan mengalami kenaikan. Tahun lalu di angka 20,6 persen, saat ini 23,1 persen. Sehingga, perlu evaluasi dan mengoptimalkan kembali segala upaya dan program penanganan stunting.
Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menjelaskan, untuk memudahkan kinerja dalam penurunan stunting, program-program di kelurahan atau TP PKK dapat dikonfergensikan melalui Kampung KB.
“Di kampung KB ini akan ditindaklanjuti dengan pendampingan dari Dinsos-P2KB melalui PLKB secara intens,” terangnya.
Pihaknya menargetkan tahun ini bisa launching 13 Kampung KB. Saat ini diwujudkan di tiga kelurahan Pekalongan Timur. Sementara pada 14 Juni mendatang membentuk lima Kampung KB di Kecamatan Pekalongan Barat, dan 21 Juni di Kecamatan Pekalongan Utara.