RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Warga Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat, meradang. Harapan tanggul Sungai Bremi dibangun penuh, ternyata hanya sebagian. Sehingga warga masih berjuang menghadapi banjir rob setiap hari.
Sebelumnya, di wilayah RW 4, masih tersisa sekitar 500 meter belum ditanggul. Tepatnya dari Jalan Pramuka sampai sampai Pabean. Akibatnya hampir tiap hari selalu terdampak rob. Ketinggiannya bisa mencapai 30 sentimeter. Sementara pemkot saat ini hanya mengerjakan tanggul sepanjang 125 meter.
“Harapan kami dulu tanggul dibangun penuh agar limpasan Sungai Bremi bisa berhenti. Dari info yang kami dapat pemkot baru membangun 125 meter saja. Dan kata pekerja di lapangan aka nada penambahan 30 meter,” ujar Khuljanah, warga Pasirsari.
Pengerjaan tanggul dimulai sejak (31/5). Setiap hari pekerja harus berjibaku dengan banjir rob. Sebab, setiap pukul 09.00 air mulai naik. Pekerjaan pun kurang maksimal.
“Harapan kami ya bisa dibagun sampai penuh tanggulnya, agar air rob tidak melimpas kampung lagi,” harapnya.
Ketua RW 4 Suyono menambahkan, warga selama ini juga tidak berdiam diri. Warga swadaya mengumpulkan dana untuk membuat tanggul. Menurutnya, penanggulan dengan batu bata masih kurang. Tanggul darurat dari sandbag juga masih jebol.
“Harapan kami tanggul dibangun penuh saja. Kami juga belum dapat konfirmasi apa pun dari pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu hingga berita ini ditulis, DPUPR Kota Pekalongan belum bisa dimitai keterang terakit pembangunan tanggul yang nangung tersebut. (han/zal)