RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Djulitin,69, dan anaknya tinggal di rumah yang rusak di Kelurahan Tirto, Kecamatan Barat Kota Pekalongan. Hidupnya penuh was-was, takut secara tidak terduga rumahnya roboh, keluarganya belum ada bantuan sama sekali dari pemerintah setempat.
“Saya was-was apabila malam pas tidur takut kerobohan rumah,” ucapnya pada Jumat (31/3).
Djulitin sendiri sudah lama ditinggal mendiang suaminya. Sehari-hari, untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya kerja serabutan. Salah satunya ikut konveksi bagian gunting kain. Dengan upah sehari Rp 20 ribu. Untuk itu, dirinya berharap bantuan, minimal bisa memperbaiki rumahnya hingga layak.
Tokoh masyarakat Tirto, Adhip Triono,42, mengaku sudah mendapatkan informasi langsung dari warganya dan sudah menyampaikan ke Lurah Tirto agar segera ditindaklanjuti. Untuk itu, dirinya Bersama rekannya Didik Pramono warga Pekalongan Barat sekaligus Pengurus LBH Garuda Kencana Indonesia, langsung melihat kondisi langsung.
“Kami cukup prihatin dengan kondisi ibu Djulitin. Semoga kami bisa mengusahakan bantuan agar rumahnya lebih layak,” ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Didik Pramono, yang akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, baik pemerintah maupun pihak swasta. Agar bisa segera dapat bantuan perombakan rumah yang lebih layak.
“Kami sedang koordinasi dan sedang mengumpulkan donatur, semoga momen bulan Ramadhan ini, bisa menggugah hati banyak pihak untuk membantu ibu Djulitin,” serunya.(han/bas)
