RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Kepedulian terhadap lingkungan dan pengelolaan sampah perlu diajarkan sejak dini. Selain dapat menumbuhkan budaya tidak nyampah, pengelolaan sampah menjadi barang bernilai ekonomis juga bisa memacu kreativitas anak. Hal itulah yang diterapkan Pemkot Pekalongan di lingkungan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
“Sampah atau barang bekas yang dianggap banyak orang tidak bernilai, justru dapat mencetak anak dengan daya kreativitas tinggi,” tegas Bunda PAUD Kota Pekalongan, Inggit Soraya saat workshop pemanfaatan limbah untuk edukasi literasi anak di pos PAUD Flamboyan, Selasa (21/3).
Menurutnya, memang sudah selayaknya, kepedulian akan sampah ditanamkan sejak dini. Saat ini satuan pendidikan Kota Batik terus menggalakkan pemanfaatan sampah sebagai media pembelajaran. Terlebih, gerakan ini sejalan dengan penerapan kurikulum merdeka juga mendorong AUD cinta literasi.
“Saya sangat mengapresiasi, saya lihat di sini anak menikmati cara belajar dengan bahan bekas ini. Mereka justru punya ide menarik, sangat tepat untuk perkembangan otak anak,” terangnya. (han/zal)
