RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Gelaran pasar murah perdana komoditas beras medium, Selasa (14/2) diserbu warga. Hanya dalam dua jam, 400 beras kemasan 5 kg ludes terjual.
Pemkot Pekalongan berencana menggelar empat kali pasar murah di lokasi berbeda. Masih ada tiga lokasi lagi. Kegiatan ini bekerja sama dengan Bulog. Ini upaya Pemkot Pekalongan mengendalikan inflasi. Mengingat harga kebutuhan pokok masyarakat, utamanya beras masih tinggi.
Dalam operasi pasar murah beras disediakan 1.600 pack untuk empat kecamatan. Setiap kecamatan mendapat jatah distribusi beras 400 pack.
“Hari ini pasar beras murah pertama, masih ada tiga lokasi lain berurutan,” jelas Kepala Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Budiyanto melalui Kepala Bidang Perdagangan, Junaenah, saat ditemui di halaman Kecamatan Pekalongan Selatan, Selasa (14/2).
Satu paket beras dijual di bawah HET, yakni Rp 43 ribu per 5 kg. Harga itu lebih murah Rp 11 ribu dibanding di pasaran, yang mencapai Rp 55 ribu per 5 kg. Sementara HET di kisaran Rp 9.450 per kg.
Operasi pasar murah ini digelar mulai 14 Februari. Dimulai di kantor Kecamatan Pekalongan Selatan. Berikutnya, 15 Februari di kantor Kecamatan Pekalongan Timur. Kemudian 16 Februari di Kecamatan Utara, dan terakhir 17 Februari 2023 di kantor Kecamatan Pekalongan Barat. Kegiatan dimulai pukul 08.30 sampai beras habis.
“Alhamdulillah, hari ini (kemarin) berjalan lancar dan tertib. Semoga lancar semua pasar murahnya,” ucapnya.
Camat Pekalongan Selatan Rusmani Budiharjo menyambut baik kegiatan operasi pasar murah ini. Meski alokasi per kecamatan 400 pack, minimal bisa membantu warga untuk memenuhi kebutuhan.
“Biasanya menjelang Ramadan ini harga-harga kebutuhan pokok masyarakat sering naik. (kegiatan) ini bagus sekali,” jelasnya.
Salah satu warga Septi mengaku senang adanya kegiatan pasar murah ini. Mengingat, harga beras medium di pasaran masih tinggi, dibanderol Rp 60 ribuan per 5 kg. “Alhamdulillah senang, selisih harganya berbeda jauh. Bisa sedikit berhemat,” tandas warga Kuripan Kidul ini. (han/zal)
