RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Perayaan Cap Go Meh di Kota Pekalongan, Sabtu (4/2) berlangsung meriah. Ribuan warga dari berbagai etnis dan agama mengular di sepanjang jalur kirab.
Kirab dimeriahkan pasukan pembawa bendera Merah Putih dari Kodim 0710/Pekalongan, atraksi barongsai serta naga dari Sasana Naga Mas Pekalongan dan Sasana Teratai Emas Semarang, serta Marching Band SMK SUPM Nusantara Batang.
Selain itu sejumlah warga tionghoa yang meramaikan kirab terlihat membawa 11 tandu yang terdiri dari sepuluh tandu Dewa dan Dewi dan satu tandu pendupaan.
Rangkaian kirab ditutup dengan penampilan tokoh – tokoh di kisah Sun Go Kong, dari biksu, hingga tokoh Cu Patran Kay, dan Dewi Kwan In atau Dewi Welas Asih.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid menyebut, kemeriahan tersebut potret asli warga Kota Pekalongan yang menjunjung tinggi toleransi.
Kekompakan ini tidak terlepas dari peran penting Kementerian Agama, FKUB, Maulana Habib Luthfi bin Yahya, serta semua tokoh masyarakat dan agama, yang konsisten menjaga kerukunan dan kondusivitas di Kota Batik.
“Alhamdulillah semua berbaur, cuaca juga sangat mendukung, animo masyarakat luar biasa. Hal inilah yang perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan,” ujar wali kota.
Sementara itu, Habib Luthfi mengajak masyarakat dan tokoh agama untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Salah satunya dengan nguri-uri budaya.
Ketua Yayasan Tridharma Klenteng Po An Thian Pekalongan, Heru Wibawanto Nugroho berharap kirab ini jadi simbol kebangkitan pasca Covid-19. Berharap, kegiatan tersebut, memberikan berkah untuk Kota Pekalongan. (han/zal)