RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan gencar melakukan penanaman pohon di sejumlah titik kritis penghijauan.
Termasuk menanam di kawasan bantaran sungai. Diharapkan ke depan tanaman tersebut bisa berfungsi ganda.
Selain buahnya bisa dinikmati warga, juga mencegah banjir dan rob wilayah sekitar.
“Momen ini semoga menjadi gerakan baik, mengingat banyak sekali manfaat dari penanaman pohon ini,” ucap Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih usai menanam secara simbolis mewakili wali kota, Jumat (25/11).
Kegiatan tersebut sekaligus untuk menambah ruang terbuka hijau di Kota Batik. Termasuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Dengan banyak pohon, produksi oksigen akan lebih banyak, menyerap karbondioksida dan lain-lain. Buahnya juga bisa dimakan dan dimanfaatkan.
Hadir dalam kesempatan kemarin, perwakilan Forkopimda bersama stakeholder terkait. Mereka menanam pohon secara simbolis. Mayoritas bibit pohon yang ditanam adalah mangga, sawo, jambu, dan sebagainya.
Penanaman dilakukan di area eks bengkok Kelurahan Klego (depan SMPN 10), kemudian sisi timur Sungai Banger.
Kepala DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kota Pekalongan, Joko Purnomo, mengatakan, sebelumnya juga telah melakukan penanaman 172 bibit pohon langka, bantuan dari DLH Provinsi.
Ditanam di delapan lokasi, seperti Lapangan Mataram, Lapangan Jetayu, Alun-Alun, Bong Cino, Taman Nursery, Kerkop. Tanaman langka tersebut di antaranya bibit pohon cempaka, sawo kecik, beringin, flamboyan, ketapang kencana, dan sebagainya,
Menurutnya, pohon ini sangat penting bagi kehidupan manusia, disamping untuk pengendali air hujan dan pencegahan banjir, pohon ini juga bisa memproduksi banyak kadar oksigen dan menyerap CO2 untuk diproduksi menjadi O2.
“Semoga ini bermanfaat,” tandasnya. (han/zal)
