RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemkot Pekalongan menyiapkan empat strategi untuk menekan inflasi, utamanya saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Strategi yang diterapkan yakni 4K, Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif.
Pemkot juga akan intens melakukan monitoring dan evaluasi (monev) harga-harga kebutuhan pokok masyarakat melalui dinas terkait.
“Nanti Dindagkop-UKM akan melakukan monev ke pasar-pasar, toko ritel maupun modern untuk mengendalikan harga bahan pokok,” terang Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, Senin (14/11).
Terkait keterjangkauan harga, pemkot akan menjaga ketersediaan pasokan dengan memantau terus di distributor-distributor bahan pokok. Jika nantinya ada penurunan jumlah stok, maka dari distributor akan diminta untuk menambah pasokan ketersediaan di pasar, sehingga harga masih bisa dikendalikan.
Sementara untuk kelancaran distribusi, Dinas Perhubungan akan memantau jalur distribusi bahan pangan ini tidak mengalami kemacetan (terhambat). Kemudian, strategi terakhir yakni komunikasi efektif, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tingkat Kota Pekalongan dalam rangka persiapan Nataru mendatang.
Sementara itu, berdasar rapat koordinasi dengan pemerintah pusat, inflasi Kota Pekalongan masih aman. Artinya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Namun warga dihimbau agar bisa berbelanja dengan bijak sesuai kebutuhan.
“Kita bersama-sama saling mendukung, jangan sampai harga bahan pokok di pasaran terlalu tinggi. Harus dimulai dari diri kita sendiri, agar bahan pokok bisa tetap terkendali,” ucapnya. (han/zal)
