RADARSEMARANG.COM, PEKALONGAN – RSUD Bendan terus berupaya meningkatkan pelayanan. Baik dari sisi tenaga medis maupun infrastruktur. Salah satunya membangun jembatan penghubung antar gedung lama dan baru. Saat ini masih berprogres.
Untuk memastikan pembangunan sesuai target, Wakil Wali Kota (Wawalkot) Pekalongan Salahudin melakukan monitoring dan evaluasi langsung di lokasi Senin (7/11).
Tidak sekadar memantau dan bertanya kepada kontraktor, Salahudin menyempatkan diri mengecek kualitas pasir. Bahkan ketika dites kandungan lumpurnya sangat sedikit, artinya kualitas baik.
Salahudin mengungkapkan, progres pembangunan 40 persen. Sudah melebihi target.
“Selain dikerjakan cepat, kami harapkan pembangunan ini kualitasnya juga baik,” harapnya.
Temuan di lokasi, lanjut wawali, hanya kurang penerapan K3 saja. Terlihat para pekerja ada yang tidak menggunakan kelengkapan alat keselamatan. Dia meminta kepada mandor agar hal tersebut ditertibkan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan RSUD Bendan, dr Difayana menjelaskan, pembangunan jembatan penghubung ini sangat dibutuhkan.
Rencana (pembangunan jembatan) tersebut mencuat saat wali kota melakukan tinjauan satu tahun lalu, dan melihat ada pasien berjalan dari gedung IGD baru menuju IGD lama. Karena tidak ada bangunan penghubung, ketika hujan kehujanan saat panas kepanasan.
“Kami bangun agar pasien, pekerja rumah sakit dan keluarga pasien tidak kehujanan atau terkena panas,” kata dr Difayana.
Jalu ini, lanjut Difayana, sesuai SOP prioritasnya untuk pasien dan tenaga kesehatan atau keluarga yang mengawal pasien. Bukan untuk pengunjung umum.
“Jadi nanti ada dua lantai, bisa lewat dua jalan alternatif yang menghubungkan gedung lama dan baru,” tandasnya.
Seperti diketahui, pembangunan jembatan ini menelan anggaran Rp 2,9 miliar. Nantinya akan ada dua lantai. Lantai 2 masuk ICU tembus ke IGD lama, kemudian dari lantai IBS dan nifas yang lama. Pembangunan ditargetkan rampung akhir tahun ini. (han/zal)