RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemkot Pekalongan tengah gencar menggelar roadshow untuk mendeklarasikan Kota Pekalongan Bebas Pekerja Anak. Sasaran roadshow di perusahaan-perusahaan swasta.
Selain bertujuan memastikan perusahaan tersebut tidak mempekerjakan anak, pemkot juga meminta pihak perusahaan berkomitmen dengan menandatangani sebuah kesepakatan.
“Selama roadshow, tidak kami temukan pekerja anak. Ini harus dijaga,” tegas Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid saat Deklarasi Kota Pekalongan Bebas Pekerja Anak di CV Budi Djaya (Teh Bandulan), Selasa (18/10).
Aaf-sapaan akrab wali kota- masa anak-anak sangat penting. Anak harus memperoleh pendidikan yang cukup. Untuk itu, harus ada komitmen bersama semua pihak. Pemkot pun telah membentuk tim pengawas tenaga kerja anak.
“Perusahan itu sendiri harus sadar dan mematuhi aturan untuk bebas dari pekerja anak,” harap wali kota.
Wali kota berharap pihak berusahaan memegang komitmen, jangan sampai perusahaan melanggar HAM. Merenggut hak anak karena masa sekolah anak digunakan untuk bekerja. “Komitmen ini harus kita jaga bersama,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin menambahkan, pihaknya memahami tidak semua anak beruntung bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Namun menurutnya, hal tersebut jangan menjadi kendala. Tetapi harus bisa menjadikannya motivasi agar kehidupan ke depan bisa lebih baik.
“Kta harus tetap berikan motivasi bagi anak yang tidak beruntung dalam pendidikan. Dengan turut membantu mereka meraih cita-citanya,” ujarnya.
Pimpinan CV Budi Djaya, Willianto sebagai pengusaha di Kota Pekalongan akan berkomitmen dalam mewujudkan anjuran pemerintah untuk tak mempekerjakan anak.
“Semoga yang ditegaskan atau dideklarasikan hari ini (kemarin) dapat betul-betul terwujud, Kota Pekalongan bebas dari pekerja anak,” harapnya. Pemkot menargetkan pada 2022 ini Kota Pekalongan Bebas Pekerja Anak. (han/zal)
