RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pekan Batik Nusantara (PBN) kembali digelar, setelah dua tahun vakum karena pandemi. Event ini diharapakan tidak hanya membangkitan perekonomian sektor batik saja, tapi juga sektor UMKM kuliner hingga produk kerajinan lain.
Event PBN kemarin dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, didampingi sang istri, Atiqoh, di kawasan GOR Jetayu Kota Pekalongan, Rabu (5/10). Hadir juga Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UKM, Rully Nuryanto, Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid dan pejabat setempat.
Ganjar Pranowo mengapresiasi event PBN. Menurutnya ini momentum bagus untuk membangitkan sektor perekonomian. Ada 47 ribu orang membatik dengan 101 sentra batik (data Kemenkop-UKM ). Mreka perlu didorong untuk memasuki dunia digital marketing. Dan kualitas produk harus lebih ditingkatkan. Mulai dari cara membatik, mendesain, menguatkan sejarah batik, termasuk produksi, dan pemasaran batik ke masyarakat luas.
“Saya berharap, Kota Pekalongan nantinya bisa menjadi pusat batik dunia,” ujarnya.
Sementara itu, Afzan Arslan Djunaid mengatakan, PBN Kota Pekalongan tahun ini bisa menjadi momentum kebangkitan sektor batik. Dari survei pengusaha batik di Kota Pekalongan, usahanya rata-rata sudah kembali sekitar 70-80 persen. “Nanti kita dorong mereka agar mencapai 100 persen, bahkan bisa lebih,” ujarnya.
Wali kota berharap acara PBN yang digelar mulai tanggal 5-9 Oktober 2022 ini, bisa lebih membangkitkan tidak hanya sektor batik, melainkan juga sektor UMKM, kuliner, dan sektor lain yang ada di Kota Pekalongan. Sebab di dalamnya, selain pameran dan jual produk batik, juga ada kuliner, kerajinan, UMKM, stand dari Dekranasda, TP PKK, otomotif, pameran buku, hingga perbankan.
“Semuanya yang terlibat saling mendukung. Mudah-mudahan acara PBN ini bisa berlangsung meriah dan sukses,” harapnya. (han/zal)