RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Perayaan Hari Batik Nasional (HBN) di Kota Pekalongan berlangsung meriah. Berbagai kegiatan digelar untuk menyemarakkan peringatan salah satu ikon warisan budaya Indonesia itu. Mulai upacara bersama dengan seragam serba batik, konvoi, hingga pameran produk batik. Diharapkan agenda tahunan itu bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap batik. Sehingga batik akan tetap lestari. Terlebih Pekalongan mendapat predikat sebagai Kota Batik.
“Mudah-mudahan HBN ini menjadi momentum kebangkitan sektor batik untuk terus tumbuh pasca pandemi,” harap Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid saat upacara peringatan HBN 2022, di halaman Museum Batik Pekalongan, Minggu (2/10)
Aaf-sapaan akrab wali kota- ragam acara telah disiapkan untuk menyemarakkan HBN 2022 ini. Di antaranya syukuran bersama pembatik Pesindon, Jalan Sehat Berkebaya, Sepeda Ontel Batik, Pranggok On The Street, Sarung Soccer, Karnaval Pekan Batik Nusantara (PBN), dan sebagainya. Berbagai kegiatan tersebut diharapkan mampu membawa implikasi positif terhadap pertumbuhan sektor batik guna menunjang perekonomian masyarakat.
“Pengakuan UNESCO terhadap batik telah memberikan motivasi semua pemangku kepentingan agar lebih aktif melindungi budaya batik sebagai warisan budaya,” tandas Aaf.
Aaf membeber, dalam industri batik di Indonesia, hampir 70 persen pasar batik dikuasai Kota Pekalongan. Hampir di seluruh pusat perbelanjaan dan pasar tradisional di Indonesia menjual ragam corak batik yang dibuat oleh warga Kota Pekalongan, seperti di Pasar Beringharjo, Malioboro, Yogyakarta, Pasar Klewer Solo, Pasar Tanah Abang dan Thamrin City Jakarta, serta lainnya.
Usaha batik, lanjutnya, telah menjadi penopang ekonomi 60 persen masyarakat Kota Pekalongan. Oleh sebab itu, Aaf berharap para pelaku usaha batik saling bersinergi dan bahu membahu memberikan manfaat bagi warga Pekalongan yang kurang mampu. Pasca pandemi Covid-19 ini, pihaknya juga berharap tidak ada lagi refocusing anggaran.
“Sehingga pameran-pameran batik ke luar negeri bisa dilakukan untuk menggenjot promosi batik Pekalongan,” imbuhnya.
Sementara dalam jalan sehat kemarin, sebanyak 700 wanita mengenakan kebaya. Gelaran tersebut juga sebagai upaya mendukung Kebaya Goes to UNESCO. Kegiatan diawali dengan senam bersama di depan museum, dilanjutkan dengan jalan menyusuri jalan protokol setempat. “Acara ini diikuti gabungan berbagai organisasi Wanita di Kota Pekalongan, ini bentuk dukungan kami,” ucap Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Hj Inggit Soraya SSn.
Di hari yang sama juga digelar Pekalongan Heritage Run. Sebanyak 247 peserta lari menelusuri tempat-tempat bersejarah di Kota Pekalongan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengenalkan sejarah Kota Pekalongan. Para peserta turut diajak menikmati kuliner khas Pekalongan. “Konon katakanya orang luar daerah kalau sudah menyicipi megono dan tauco Pekalongan akan datang kembali,” ujar Koordinator Pekalongan Heritage Run 2022, Teresia.
Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Pekalongan dan Komunitas Sepeda Onthel turut memeriahkannya dengan melaksanakan Gowes Keliling sejumlah lokasi-lokasi Kawasan Heritage yang berada di Kota Pekalongan.
Pawai semakin menarik, karena banyak peserta yang sengaja cosplay memakai busana khas tempo doeloe. Berbagai busana batik khas Kota Pekalongan juga menambah kesan unik dan nyentrik pelaksanaan gowes tersebut. (han/zal)