RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Banyaknya aduan terkait kasus mafia tanah di Kota Batik membuat Pemerintah Kota Pekalongan resah. Sebab hal tersebut bisa berdampak terhadap para pelaku usaha yang telah berinvestasi di Kota Pekalongan.
Pemkot meminta Badan Pertanahan Nasional (BPN) turun lapangan dan melakukan audiensi dengan pihak-pihak terkait. Karena kasus mafia tanah ini sangat meresahkan masyarakat.
“Semoga tidak ada lagi masalah yang berkaitan dengan perizinan surat tanah di Kota Pekalongan,” harap Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid saat upaca HUT ke-62 Undang Undang Pokok Agraria (UUPA), di Halaman Kantor ATR/BPN setempat, Senin (26/9).
Menurut Aaf-sapaan akrabnya-, sampai saat ini masih banyak pengaduan terkait mafia tanah. Pihaknya mengajak berbagai pihak turut memberantas mafia tanah ini sampai ke akar-akarnya. “Tidak hanya masyarakat biasa saja, tetapi para tokoh hingga artis pun kena kasus, saya harap kita hati-hati,” imbuhnya.
Wali kota berharap Kementerian ATR/BPN yang diwakili BPN masing-masing daerah, dapat mengurai satu per satu permasalahan yang ada sesuai tupoksinya. “Bisa juga meminta masukan dari notaris-notaris selama ini mengurus surat warga, sehingga tidak terjadi lagi mafia tanah,” tandasnya.
Aaf menargetkan pada 2025 program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis dan Lengkap) di Kota Pekalongan bisa 100 persen. Saat ini pihaknya terus menggenjot capiannya. Namun tidak kalah penting adalah menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Sehingga tidak menimbulkan residu dan masalah di kemudian hari.
“Saat ini kami juga terus mengejar aset-aset daerah untuk bisa tersertifikasi, sebab hal ini diawasi oleh BPK dan KPK,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala ATR/BPN Kota Pekalongan, Vevin Syoviawati Ardiwijaya, menambahkan, pihaknya beserta jajarannya siap memerangi mafia tanah. Pihaknya juga berharap, dalam Peringatan Hari Agraria Tahun 2022 ini, jajaran BPN Kota Pekalongan mampu memberikan pelayanan dan kinerja terbaik.
“Dengan memberikan pelayanan yang semangat, lengkap, berkualitas, dan Tangguh, mudah-mudahan bisa dilaksanakan lebih baik lagi,” harapnya.
Sementara itu, terkait PTSL, Kota Pekalongan sudah mencapai 80 persen. Dari target 1.500, sampai saat ini sudah tercapai 1.200 bidang tanah telah terselesaikan. Pihaknya optimistis menjelang akhir 2022 ini target program PTSL Kota Pekalongan akan tercapai. “Mudah-mudahan sebelum akhir tahun selesai. Perlu dukungan dari masyarakat,” tandasnya. (han/zal)