RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemkot Pekalongan mewacanakan pembangunan flyover di Jalan KH Mas Mansyur untuk mengatasi kemacetan di jalur kota. Selain itu, membuat jalur alternatif menyambungkan jalan lingkar utara (Jalingkut). Dua solusi itu masih dalam tahap pembahasan.
Menurut Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, keberadaan jalan tol sejauh ini belum sepenuhnya efektif mengurangi volume kendaraan berat yang melintas di jalur kota.
“Pengemudi truk dan bus keberatan lewat tol, sehingga dibutuhkan solusi lainnya,” terang Aaf-sapaan akrab Afzan Arslan Djunaid.
Aaf menjelaskan, sebenarnya kewenangan ruas jalan tersebut bukan kewenangan pemkot. Namun pihaknya bersama Komisi A DPRD Kota Pekalongan sudah menemui Bappenas dan Dirjen Perhubungan. Hasil pertemuan tersebut, pemerintah diminta tidak hanya fokus pada perbaikan jalan saja. Tetapi juga mencari solusi untuk mengurai kemacetan. Khususnya agar kendaraan besar seperti truk dan bus tidak masuk dalam kota. Berdasarkan rekomendasi dari Bappenas, pemkot mengupayakan jalan alternatif lain dan pembuatan flyover.
“Namun upaya alternatif Jalingkut butuh komunikasi dan sinergi dengan Kabupaten Pekalongan dan Batang,” jelasnya.
Kemudian untuk usulan pembuatan flyover, lanjut Aaf, rencananya berada di perlintasan kereta api Jalan KH Mas Mansyur, Bendan. Selama ini, lokasi yang menjadi kewenangan PT KAI dan pemerintah pusat ini, menjadi titik simpul kemacetan. Sebab, selain frekuensi kereta api yang melintas cukup tinggi, ruas jalan tersebut juga kerap rusak. Sebab menjadi titik berhenti kendaraan besar, karena kereta sering melintas setiap 17 menit sekali. Perbaikan jalan yang selama ini dilakukan pun menjadi tidak efektif.
“Oleh karena itu, kami lebih memfokuskan agar kendaraan besar ini bisa terurai,” ujarnya.
Pihaknya menegaskan, rekomendasi pembangunan flyover ini masih terus dikomunikasikan dengan kalangan dewan. (han/zal)