RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Keberadaan pemulung di TPA Degayu dianggap meresahkan. Kerap mengganggu proses pengelolaan sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan akan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap para pemulung tersebut.
Pemkot khawatir kegiatan pengelolaan sampah dengan alat berat mencelakai para pemulung tersebut.
“Hal yang kami takutkan adalah kecelakaan kerja terjadi di TPA. Ini karena banyak pemulung terlalu dekat dengan alat berat/ekskavator,” ujar Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo Selasa (26/7).
Joko bercerita, pernah ada kejadian pemulung terkena eskavator dan terserempet truk. Hal ini akibat banyak pemulung yang sering menyerobot ketika truk pengangkut sampah masuk. Ditambah saat ini kondisi TPA sudah overload. Gerak alat berat pun menjadi terbatas. Sementara banyak pemulung yang menaruh lapaknya di pinggir jalan. “Padahal ini tak boleh,” kata Joko.
Pihaknya berharap pengelolaan sampah tetap dimaksimalkan. Untuk itu, DLH mengajak anggota Satpol PP, Polsek, dan Koramil Pekalongan Timur, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap 70-100 pemulung yang biasa mencari barang bekas di TPA Degayu.
Petugas meminta pemulung memperhatikan keselamatan saat mengambil sesuatu di TPA Degayu. Selain itu, meminta pemulung menata dan menertibkan lapak yang berada di badan jalan. Sehingga tidak menyalahkan atau menuntut pemerintah jika terjadi kecelakaan kerja. “Kami tak ingin terjadi kecelakaan di sini,” terang Joko. (han/zal)