27 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Pemkot Pekalongan Andalkan Sistem Pompanisasi, Tangani Banjir-Rob

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Sistem pompanisasi menjadi salah satu solusi penanganan banjir rob di Kota Pekalongan. Pemkot meminta masyarakat ikut menjaga dan merawat keberadaan rumah pompa agar tetap berfungsi optimal. Salah satunya dengan tidak membuang sampah di sungai. Sampah dapat mengganggu kinerja mesin pompa.

Pemkot Pekalongan selama ini memang telah melakukan perawatan rumah pompa secara rutin. Menempatkan penjaga pompa di setiap lokasi stasiun pompa. Penjaga akan melakukan pembersihan, pengecekan, hingga perawatan kondisi pompa. Jika kondisi pompa rusak dan tidak bisa ditangani oleh penjaga, maka DPUPR akan mendatangkan teknisi perbaikan pompa.

“Agar penjaga tidak kesulitan bersihkan sampah, saya harap masyarakat ikut menjaga kebersihan sungai,” tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan melalui Teknik Pengairan Muda, Donny Agung Prihanto Selasa (19/7).

Dony menjelaskan, meski di setiap stasiun pompa sudah ada pengaman berupa kisi-kisi, namun tidak menutup kemungkinan sampah bisa masuk ke dalam kolam retensi, yang nantinya bisa menyumbat pompa dan membuat mesin rusak. “Sedangkan jika pompa tersebut diperbaiki juga akan membutuhkan waktu dan biaya. Jadi kami harap jangan membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai,” imbaunya.

Pemkot Pekalongan sendiri memiliki 26 stasiun pompa  dan 1 milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, yaitu di Stasiun Pompa Pabean. Kapasitasnya rata-rata 300-1200 liter per detik.

Namun kini, hanya 24 pompa yang beroperasi setiap harinya. Dua stasiun pompa yang berada di Kandang Panjang dan Widoro tidak dioperasionalkan. Sebab pompa milik BBWS sudah mampu menyedot air di dua wilayah tersebut.

Kemudian, ada beberapa stasiun pompa yang disiagakan 24 jam dengan sistem shift, seperti Stasiun Pompa Sipucung, Randujajar, Kramatsari. (han/zal)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya