RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Warga Kota Pekalongan banyak yang memanfaatkan Rumah Potong Hewan (RPH) milik Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) untuk menyembelih hewan kurban. Hal itu dianggap lebih efektif dan efisien.
“Tahun ini, sudah banyak panitia korban maupun perorangan yang memanfaatkan RPH milik pemkot,” jelas Kepala Dinperpa melalui Kepala Bidang Peternakan Dan Kesehatan Hewan, Ilena Palupi Minggu (10/7).
Dinperpa tidak sekadar menyediakan pelayanan pemotongan hewan kurban. Namun juga menyiapkan tim pemeriksa kesehatan hewan. Bahkan tim pemantauan hewan kurban sudah diterjunkan sejak 8 Juli. Selama moment Idul Adha, RPH menghentikan sementara pelayanan pemotongan sapi untuk konsumsi harian. Pekerja saat ini mengutamakan pemotongan hewan kurban hingga 12 Juli.
Ilena menyebut, untuk RPH Kertoharjo telah menerima pendaftaran pemotongan sebanyak 20 ekor hewan kurban. Pelaksanaannya mulai pukul 07.30 hingga malam. Proses pemotongan secara bergilir karena terbatasnya kapasitas ruang RPH. “Prosesnya enam sapi kita sembelih tiap satu kali proses. Ada kambing juga yang dipotong,” tambahnya.
Meskipun saat ini RPH belum dapat melayani seluruh masyarakat karena keterbatasan tempat dan sumber daya manusia, pihaknya akan berupaya meningkatkan pelayanan, baik di RPH maupun di luar RPH.
Pihaknya mengimbau kepada takmir masjid yang rutin melaksanakan pemotongan hewan kurban dalam jumlah banyak untuk menyediakan ruang khusus, seperti rumah potong mini. Fasilitas tersebut diperlukan agar pemotongan hewan kurban dapat dilakukan di ruangan yang lebih higienis.
Ilena menambahkan, bagi warga yang memotong hewan kurban mandiri agar segera menggantung hewan yang telah disembelih, agar darah yang ada di badang hewan dapat keluar semua. Sebab dalam darah tersebut mengandung kuman, jika tidak dikeluarkan dikhawatirkan dapat merusak kualitas daging.
“Kami berupaya agar panitia kurban bisa memotong dengan lebih higienis. Sehingga daging yang dibagi juga lebih sehat dan bermanfaat,” tandasnya. (han/zal)