28 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

DBD Sudah Bawa Korban

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Masyarakat Kota Pekalongan diminta untuk waspada terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Terhitung sejak Januari hingga Juni 2022, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan telah mencatat 72 kasus, 2 di antara meninggal dunia.

“Kasus meninggal berada di wilayah Kebulen dan Kuripan Yosorejo,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui Administrator Kesehatan Muda Opik Taufik Kamis (7/7).

Cuaca yang tidak menentu, menurut Opik, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus DBD di Kota Pekalongan. Sering terjadi genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti. Dari situ banyak jentik nyamuk di tandon air, sampah bekas botol plastik, kaca, daun yang lebar dan menjadi tempat perindukan nyamuk. “Wajar kalau saat ini masyarakat merasakan nyamuk di sekitar tempat tinggal lebih banyak,” lanjutnya.

Terkait kasus warga yang terkena DBD, dari catatan sebanyak 72 kasus, 2 kasus diantaranya meninggal dunia untuk tahun ini. Angka ini naik berlipat dibanding pada 2021. Yang mana, hanya tercatat hanya 39 kasus. “Terutama penderita anak-anak, meningkat hingga 2 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu,” sesalnya.

Untuk diketahui masyarakat, jelas Opik, penderita sakit dengan ciri-ciri penderita diagnosa positif DB, mengalami demam namun trombosit masih bagus. Jika demam berdarah dinyatakan positif dan muncul pendarahan seperti bintik-bintik merah atau mimisan, masuk demam berdarah dengue (DBD). Bahkan ada penurunan trombosit di bawah 100.000 dan peningkatan hematokrit serta DSS, di mana pada kondisi ini penderita mengalami kebocoran plasma, demam tinggi, dan pada kaki bersuhu dingin.

Virus dengue akan berbahaya pada hari keempat hingga enam. Sehingga jika ada anggota keluarga mengalami demam segera diberikan obat penurun panas. “Jika 1-2 hari tidak mempan, saya sarankan langsung bawa ke pelayanan kesehatan, untuk virus dengue ini berbahaya pada hari ke 4-6,” katanya.

Dengan kondisi cuaca yang sering berubah-ubah, Opik mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Masyarakat diminta terus jaga kondisi badannya, istirahat yang cukup, makan sesuai kemampuan. “Jangan stres, jaga kebersihan lingkungan dan kebersihan rumah, Insyaallah semua aman,” tandasnya. (han/ton) 


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya