RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Fenomena perigee (jarak terdekat bumi dengan bulan) diprediksi masih akan terjadi hingga akhir Juli 2022. Kondisi ini perlu diwaspadai, karena menyebabkan gelombang di Perairan Utara Jawa Tengah mencapai 2,5 meter. Dampaknya bisa membanjiri kawasan pesisir.
“Perigee menyebabkan peningkatan air pasang karena adanya gravitasi bumi. Sehingga terjadi banjir rob,” terang Kepala harian (kalahar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Saminta melalui Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana, Dimas Arga Yudha Selasa (7/6).
Berdasarkan informasi dari Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Ganis Herutjahjo, walaupun pada Juni ini cenderung ada penurunan dibanding bulan sebelumnya, Juli tetap harus waspada.
“Untuk itu, bagi warga pesisir dan yang tinggal di sempadan sungai untuk lebih waspada,” tegasnya.
Warga perlu memahami jadwal atau siklus air laut pasang. Sehingga bisa mengambil tindakan antisipatif dan meminimalisasi risiko yang ditimbulkan.
Dia menjelaskan, pada 23 Mei hingga 29 Mei 2022, Kota Pekalongan mengalami puncak gelombang pasang hingga 1,4 meter. Sementara Juni mulai tanggal 4-7 Juni tinggi gelombang maksimal 1,1 meter.
Menurutnya, ketinggian air pasang tersebut masuk kategori sedang tetapi untuk wilayah pesisir Pantai Utara bisa berpotensi banjir dan rob. Namun dampaknya tidak terlalu signifikan.
Masyarakat diimbau tidak lengah dan meningkatkan kewaspadaan di jam-jam pasang. Misalkan, 4-7 Juni biasanya pada pukul 14.00 – 18.00 terjadi pasang setinggi 1,1 meter. “Walaupun saat ini dampaknya masih minim, warga tetap harus waspada jika sewaktu-waktu pasang kembali tinggi,” pungkasnya. (han/zal)