RADARSEMARANG.COM, Pekalongan – Pemkot Pekalongan terus berupaya menyurutkan banjir rob yang menggenangi permukiman warga. Cuaca yang cerah dan bantuan mesin pompa mobile dari BBWS Pemali Juana berhasil mempercepat penanganan. Genangan di sejumlah titik turun signifikan. Antara 20-40 sentimeter.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menjelaskan, pengamatan secara visual gelombang pesisir pantai utara bagian tengah mencapai 0.5 meter saat pagi. Perkiraan BMKG mulai pukul 13.00 hingga 17.00 WIB masih 0.8 meter.
“Kemarin saat terjadi bencana ketinggian bisa sampai 1,2 meter. Sehingga air meluap hingga permukiman melalui Sungai Meduri, Sungai Loji, Sungai Banger, Bremi dan Gabus,” jelasnya.
Jumlah pengungsi juga mulai berkurang seiring surutnya genangan. Warga mulai kembali ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih rumah maupun bekerja. Data Senin (30/5) sore, jumlah pengungsi ada 160 jiwa. Tersebar di lima titik.
Sementara itu, Pemkot Pekalongan mendapat bantuan mesin pompa mobile dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Masing-masing berkapasitas 500 liter per detik. Pompa tersebut ditempatkan di titik Clumprit dan di Kelurahan Tirto Gang 8.
“Pompa sudah difungsikan sejak Minggu (29/5) kemarin, dan Alhamdulillah efektif,” jelas Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiharto.
Bambang menjelaskan, untuk Clumprit, sebenarnya sudah memiliki poma sendiri. Namun karena ada renovasi, pompa sementara dibongkar. Rencananya akan diganti dengan mesin berkapasitas besar. Penanganan sementara mengoptimalkan mesin pompa mobile.
“Sementara di Tirto sebelumnya tinggi genangan masih di atas 50 sentimeter, kini sudah turun 20-25 sentimeter,” beber Bambang. (han/zal)